MEULABOH – UTU | Program Studi Magister Ilmu Perikanan Universitas Teuku Umar menyelenggarakan Guest Lecture, Jum’at (17/11/2023) yang berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom meeting.

Kegiatan bertema “the Study of Taxonomy and Phylogeografy on the genus johnius (perciformes : Sciaenidae) ini the South China Sea” itu menghadirkan pakar perikanan dari Malaysia yaitu Dr. Norhafiz Hanafi bin Ahmad Shah dari Universiti Malaysia Terengganu.

Ketua pelaksana kegiatan Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc mengemukakan, Dr. Norhafiz Hanafi merupakan pakar terkemuka di bidang Perikanan yang telah berkontribusi secara signifikan dalam studi keanekaragaman hayati di perairan tropis.

Dengan latar belakang penelitian yang kuat dan pengalaman lapangan yang mendalam, beliau membagikan temuan terkini terkait taksonomi dan filogeografi genus Johnius. Telah banyak tulisan yang telah dipublikasikan di SCI (WoS) Jounal diantaranya “A new species of Larimichthys from Terengganu, east coast of Peninsular Malaysia (Perciformes: Sciaenidae)” di Zootaxa Journal dan “A new species of Larimichthys from Terengganu, east coast of Peninsular Malaysia (Perciformes: Sciaenidae)” di MDPI Journal.

Guest Lecture ini menjadi wadah bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti di bidang ilmu perikanan untuk mendalami pengetahuan tentang keberagaman biologis dan ekologis genus Johnius, yang merupakan kelompok ikan dalam famili Sciaenidae.

Berdasarkan hasil pemaparannya, Dr. Hafiz, lulusan dari NSYSU Taiwan, menyatakan bahwa 7 spesies valid telah ditinjau, dengan Laut China Selatan sebagai batas geografis utama bagi spesies Johnius di perairan Taiwan.

Selanjutnya, 17 spesies yang valid telah direvisi, dengan meninjau batas spesies, pola zoogeografis, dan variasi musiman. Kemudian, 14 spesies yang valid adalah kelompok monofiletik, dimana SCS dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan glasial, menyebar ke SCS utara dan selatan, yang mana siklus glasial dan musim muson membentuk distribusi Johnius.

Dengan adanya Guest Lecture ini, diharapkan peserta dapat memperluas wawasan mahasiswa dan dosen dalam bidang ilmu perikanan, khususnya terkait keberagaman hayati di Laut Cina Selatan.

Acara ini sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi dan praktisi dalam upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya perikanan di wilayah tersebut dan juga potensi pengembangan penelitian yang serupa di Pantai Barat Selatan Aceh. (Humas UTU).