MEULABOHUTU | Dosen Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) mengolah limbah kulit jeruk menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik cair.  Inovasi ini diterapkan bersama Kelompok Petani Jeruk Desa Sumber Bakti Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diketuai oleh Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., MM didampingi anggota tim Muhammad Afrillah, SP., M. Agr dan Sumeinika Fitria Lizmah, S.Si., M.Si terlaksana pada Minggu, (8/9/2024).

Dr. Rahmat Pramulya menjelaskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pemberdayaan desa binaan yang bertemakan pengembangan potensi lokal desa gambut lestari sebagai penopang kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan lingkungan. Adapun sub kegiatan yang dilaksanakan ialah pelatihan pemanfaatan limbah buah jeruk sebagai pupuk organik cair.

Kulit buah jeruk merupakan limbah sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku membuat pupuk organik cair sehingga dapat mengurangi jumlah sampah organik. Proses fermentasi memakan waktu selama kurang lebih 3 bulan, dengan residu kulit jeruk dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sedangkan eco-enzyme cair, hasil fermentasi limbah buah-buahan, dimanfaatkan sebagai pembersih lantai, cairan disinfektan, dan insektisida.

Dr. Rahmat berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok tani jeruk Desa Sumber Bakti serta masyarakat setempat dalam mengolah limbah kulit jeruk dan dapat mengembangkan produknya dengan lebih baik.

Keuchik Sumber Bakti, Teuku Sulaiman dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut, “Kami berterima kasih atas kehadiran bapak ibu dosen dan adik-adik mahasiswa, sehingga masyarakat kami mendapatkan pengetahuan baru mengenai pemanfaatan buah-buah yang masih baik namun tidak laku dijual karena ulat buah. Kami berharap pengabdian kepada masyarakat ini dapat berlanjut di masa akan datang,” ujarnya.

Selanjutnya penyampaian materi utama dan pendampingan terkait pemanfaatan limbah buah jeruk sebagai pupuk organik cair oleh Muhammad Afrillah. Selama ini limbah buah jeruk sama sekali tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang oleh petani jeruk, padahal limbah buah jeruk memiliki potensi untuk diolah sebagai pupuk organik cair karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.

Materi kedua diberikan oleh Sumeinika Fitria Lizmah terkait pengenalan dan teknik pengendalian hama tanaman jeruk. Petani di desa mengeluhkan tingginya tingkat serangan hama di kebun jeruk mereka sehingga butuhnya sosialisasi terkait bagaimana cara pengendalian hama yang tepat pada budidaya tanaman jeruk.

Pelaksanaan pengabdian ini diikuti oleh 10 petani jeruk. Peserta sangat antusias dengan pelatihan yang dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang turut serta dalam proses pembuatan dan bertanya pada saat sesi diskusi maupun pada saat pendampingan pembuatan pupuk organik cair. (Humas UTU).