MEULABOHUTU | Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) Aceh menggelar silaturrahmi wilayah AMKI Muda se Aceh yang dirangkai dengan seminar nasional dengan tajuk “Sinergi Masjid Kampus untuk penguatan ekosistem calon pemimpin Bangsa Masa Depan menuju peradaban unggul” pada Senin 28 Agustus 2023.

Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Teuku Umar, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU. Seminar nasional ini turut mengundang tiga orang narasumber utama, yaitu Prof. Ir. Hermawan K Dipojono, M.S.EE., Ph.D., IPU selaku Ketua Umum AMKI Pusat yang juga Ketua Senat Akademik ITB, KH Dedy Ahmad Syaikhu Al-Hafidz, Lc., MA selaku pimpinan Ma’had Tahfizul Qur’an wa Ulumih, Bogor Jawa Barat, dan Dr. Tengku H. Amri Fatmi Anziz, Lc., MA selaku Pendiri Darul Qur’an Yazzakka Sigli, Aceh.

Rektor UTU, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si dalam sambutan pembukaannya mengucapkan selamat datang para guru dan syeikh dan mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan Seminar Nasional dan silaturrahmi AMKI muda se Aceh yang diprakasai oleh Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) Wilayah Aceh.

“bahwa saya secara pribadi merasa bangga dan bahagia menjadi salah satu Universitas yang dipercaya untuk menjalankan kegiatan ini, tentu sebuah kehormatan bagi Kampus UTU. Apalagi dosen kami Tgk. Sulaiman Ali, ST., MT mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua AMKI Wilayah Aceh.

Lanjutnya, kita tahu masjid berdiri bukan hanya untuk ibadah tetapi sebagai peradaban, keilmuan dan budaya. Sehingga holistik antara keagamaan dan kebudayaan kurang diperhatikan dan perlunya manajemen masjid. Untuk itu kita harapkan melalui peran AMKI dan AMKI muda ini, Masjid akan menjadi center of knowledge dengan program-program yang menarik.

Ketua AMKI Aceh Ir. Sulaiman Ali, ST., MT menjelaskan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka silaturrahmi pengurus AMKI Muda Se Aceh

“Diharapkan seminar ini akan memberikan wawasan dan pemahaman mendalam tentang bagaimana terwujudnya sinergisitas masjid kampus untuk penguatan ekosistem mahasiswa yang merupakan calon pemimpin bangsa Masa Depan menuju peradaban unggul,” harapnya

Ir. Sulaiman Ali juga mengatakan, seminar nasional ini juga merupakan pelaksanaan program kerja AMKI Aceh yang akan menjadi tradisi akademik dengan menyelenggarakan seminar nasional sebagai program rutin pengurus AMKI mendatang.

Sementara itu Ketua PP AMKI Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE, Ph.D dalam kesempatannya menjelaskan bahwa Universitas dalam Bahasa Arab artinya jamiah, ya memang harusnya lahir dari masjid untuk itu kita harus mencontoh.

Kami atas nama pengurus pusat juga ingin berterima kasih kepada kawan-kawan dari AMKI Aceh lebih khusus dari Unviersitas Teuku Umar. Seminar ini bukan akhir melainkan awal dari serangkaian program AMKI.

AMKI sendiri sebutnya memiliki 3 tujuan, yaitu: 1) menjadikan masjid sebagai rumah rohaniah inklusif untuk seluruh keluarga besar kampus termasuk masyarakat di sekitar kampus. Yang tidak boleh diperuntukkan duniawi jangka pendek, karena ini menjelang pemilu. Meskipun punya pandangan atau afiliasi tertentu merupakan sebuah hak, tetapi kita wajib menjaga masjid kita untuk inklusif yang menaungi semua;

2) Jaringan masjid kampus dijadikan sanggar rohani untuk mahasiswa dalam rangka menyiapkan menjadi pemimpin bangsa; dan 3) Menjadikan agar masjid kampus menjadi pelopor dan model pengembangan masjid madani bagi kotanya masing-masing. Masjid kampus diharapkan dapat menciptakan gagasan baru karena isinya para intelek. Dalam rangka mewujudkan jaringan masjid kampus sebagai wadah untuk anak muda menjadi pemimpin bangsa.

Berikutnya, Prof Hermawan lebih banyak membangkitkan motivasi mahasiswa lewat slide presentasi beliau yang menunjukkan bagaimana beliau menjadikan masjid sebagai destinasi utama yang harus dikunjungi setiap kali punya kesempatan ke luar Negeri atau mengunjungi daerah-daerah di Indonesia.

“Masjid kampus ITB adalah saksi dimana saya tinggal dan menetap disana semasa saya belajar S1 di ITB dan baru tidak tinggal di Masjid ketika saya sudah menikah,” kata Prof. Hermawan.

Prof Hermawan mengajak mahasiswa UTU untuk berani bercita-cita dan memiliki motivasi tinggi untuk bepergian keluar negeri, untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pengalaman. “Langkah pertama yang harus dilakukan adalah berani membuat paspor, setelah itu tinggal anda ke Masjid dan berdoa kepada Allah untuk membukakan jalan,” pungkas Prof Hermawan.

Di kesempatan berikutnya, KH Dedy Ahmad Syaikhu mengulas pengalaman spiritualnya ke mancanegara dengan tujuan memacu semangat mahasiswa agar bisa dekat dengan masjid. “Kami berkeliling Indonesia dan sejumlah negara, mendapati berbagai masalah yang dihadapi oleh kaum muslimin di perantauan, penyelesaiannya hanya satu yaitu datangi masjid dan mintalah pertolongan kepada Allah SWT,”. Katanya

KH. Dedy mengasumsikan mahasiswa yang dekat dengan masjid akan berbeda dengan mahasiswa yang menjauh dari masjid, dapat ditinjau dari berbagai sudut. Untuk itu ia mengajak para mahasiswa UTU untuk lebih dekat dengan masjid dan mengikuti program-program masjid.

Sementara Dr. Tengku H. Amri Fatmi mengingatkan mahasiswa UTU tentang adab dan akhak, sebagaimana tujuan diutusnya Rasulullah ke muka bumi untuk memperbaiki akhak manusia.

“Banyak orang berilmu namun tidak memiliki akhlak dan adab yang baik, untuk itu mari kita perhatikan betul tentang adab kita agar ilmu yang didapat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang banyak,” pungkasnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).