MEULABOHUTU | Perkembangan Pendidikan tinggi di Indonesia telah mengalami serangkaian perubahan yang besar di Indonesia. Beberapa waktu terakhir terdapat pemberitaan terkait syarat kelulusan mahasiswa yang dapat dilakukan tanpa perlu menyelesaikan skripsi. Selain itu, terdapat juga serangkaian kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memungkinkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk menggantikan matakuliah yang memiliki relevansi dengan program tersebut.

Perkembangan yang cukup radikal tersebut menyebabkan mahasiswa perlu memilih keputusan yang tepat untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu disertai dengan serangkaian pengalaman untuk memperoleh hardskill dan softskill yang mumpuni.

Menyikapi hal tersebut, Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar kembali menyelenggarakan kegiatan Akubreaking pada tanggal 7 September 2023. Kegiatan edisi ketiga tersebut  membahas terkait strategi menyelesaikan kuliah tepat waktu di era MBKM.

Topik tersebut dipilih karena memiliki relevansi dengan kondisi saat ini, serta juga menjadi titik awal bagi mahasiswa baru yang bergabung di tahun 2023 untuk memantik mereka dalam merencanakan program kuliahnya untuk menyelesaikan studi dengan baik.

Pada kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU) Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc., IPU. Beserta Wakil Dekan I dan II yaitu Dr. Muhammad Rizal, S.Pi., M.SI dan Sufal Diansyah, S.Kel., M.Si.

Sebagai pengantar, Ketua Program Studi Akuakultur Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si menyampaikan bahwa sangat diperlukan kesamaan persepsi antar dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan, selain itu juga diperlukan komunikasi yang baik dengan Program Studi bagi mahasiswa yang mengambil progam MBKM untuk menghindari kesalahan informasi sehingga dapat menghindari kerugian di kemudian hari.

Selain itu, Yusran Ibrahim juga menjelaskan bahwa program bebas skripsi bagi mahasiswa bukan berarti tanpa ada produk sama sekali, tetapi diganti dengan kegiatan lain yang setara sehingga diperlukan komunikasi dengan baik bersama Program Studi sebelum mengaminkan informasi yang beredar.

Dekan FPIK UTU Dr. Ir. Ismail Sulaiman dalam kesempatannya menyambut baik kegiatan Akubreaking yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuakultur karena mampu menjalinkan silaturrahmi yang intensif antara mahasiswa dan dosen, sehingga beragam kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Sebagai bukti kerjasama tersebut telah terlihat beragam prestasi dan pendanaan yang diterima oleh Program Studi Akuakultur sampai beberapa waktu terakhir.

Kegiatan yang menghadirkan pemateri Fitria Rahmayanti, S.Kel., M.Sc, Dosen Program Studi Akuakultur dipandu oleh Arya Gading Harahap, mahasiswa Program Studi Akuakultur.

Fitria Rahmayanti dalam paparannya menyampaikan bahwa ada beragam cara dan jalan yang bisa ditempuh oleh mahasiswa dalam menyelesaikan kuliahnya tepat waktu, namun yang paling penting adalah menentukan tujuan dari awal, sehingga kegiatan perkuliahan yang dilakukan akan sesuai dengan kebutuhan di masa mendatang. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk mampu mengatur waktu dengan baik, sehingga keseluruhan kegiatan yang dilakukan akan seimbang dan tercapai tujuan dengan baik.

Sebagai lulusan akuakultur, lapangan kerja yang tersedia seyogyanya sangat besar, karena terkait dengan kebutuhan pokok manusia untuk mengelola pangan. Oleh karena itu, mahasiswa harus mampu menetapkan tujuan dengan baik untuk mampu mengelola sumberdaya tersebut dan menjadi tokoh-tokoh penting dalam pekerjaan terkait di masa mendatang. (Humas UTU).