PEMA UTU Salurkan 5 Ton Logistik dan Genset untuk Korban Banjir Aceh Tamiang

Aceh Tamiang – UTU | Pemerintahan Mahasiswa Universitas Teuku Umar (PEMA UTU) melakukan aksi nyata kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang. Penyaluran bantuan yang dilakukan pada akhir November 2025 ini menyasar empat titik lokasi dengan kerusakan terparah di wilayah tersebut.

Tim PEMA UTU menjangkau tiga titik di Desa Perkebunan Pulau Tiga, Kecamatan Tamiang Hulu, serta satu titik di wilayah Kota Lintang. Meski harus menghadapi medan berat dan akses jalan yang rusak parah menuju lokasi, tim berhasil mendistribusikan bantuan berupa 5 ton logistik kebutuhan pokok dan makanan siap saji.

Selain bahan pangan, PEMA UTU juga menyerahkan satu unit mesin genset untuk wilayah yang masih terisolir dan belum mendapatkan pemulihan aliran listrik. Bantuan genset ini difokuskan untuk mendukung penerangan fasilitas umum serta menunjang aktivitas ibadah di masjid setempat.

Simbol Kehadiran Mahasiswa Kehadiran para mahasiswa disambut haru oleh warga. Sebagai bentuk apresiasi, Kepala Mukim bersama masyarakat Desa Perkebunan Pulau Tiga meminta agar spanduk PEMA UTU dipasang di Posko Utama Bantuan Kemanusiaan sebagai simbol solidaritas mahasiswa di tengah bencana.

Kondisi di lapangan memang menunjukkan situasi darurat. Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan mengalami krisis pangan akibat infrastruktur yang lumpuh total. Saat tiba di titik terakhir penyaluran di Kota Lintang, Presiden Mahasiswa (Presma) UTU, Putra Rahmat, disambut langsung oleh masyarakat yang menaruh harapan besar agar mahasiswa menjadi penyambung lidah mereka ke pemerintah.

Dorong Status Bencana Nasional Presma UTU, Putra Rahmat, mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam setelah melihat langsung penderitaan warga di lokasi bencana. Menurutnya, skala kerusakan yang terjadi memerlukan penanganan yang jauh lebih serius.

“Sungguh memprihatinkan melihat kondisi masyarakat di sini. Penderitaan mereka sangat menusuk hati. Kami melihat perlunya perhatian lebih serius dari pemerintah pusat,” ujar Putra Rahmat.

Lebih lanjut, Putra mendesak agar pemerintah mempertimbangkan peningkatan status bencana ini. “Masyarakat berharap pemerintah pusat menetapkan ini sebagai bencana nasional dan membuka pintu bantuan internasional agar proses pemulihan pasca-bencana dapat berjalan lebih cepat dan menyeluruh,” tambahnya.

Aksi kemanusiaan ini turut didampingi oleh Wakil Ketua I dan II Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UTU, Menteri Sosial Masyarakat dan Lingkungan, serta jajaran pengurus PEMA UTU lainnya. Melalui aksi ini, PEMA UTU menegaskan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi warga Aceh Tamiang hingga kondisi sosial dan ekonomi masyarakat kembali pulih. [Humas UTU]

Laporan: Kominfo PEMA UTU | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Related Posts

Leave a Reply