MEULABOHUTU | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Teuku Umar  menggelar acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Pada acara ini UTU mengundang Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan Aceh, sekaligus Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI),, Dr. H. Muhammad Nasir Djamil, S.Ag., M.Si sebagai pemateri.

Acara tersebut berlangsung di Auditorium Teuku Umar, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU, Selasa, 17 September 2024, yang dihadiri oleh Rektor UTU Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si, Dekan FISIP UTU Basri, SH., MH dan unsur pimpinan UTU lainnya yakni Rektor, Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Prodi di lingkungan UTU, Kepala Lembaga, para Kepala Biro, para Wakil Dekan serta ratusan mahasiswa penerima beasiswa KIP.

Selain Nasir Djamil, kegiatan yang dimoderatori oleh Wakil Dekan 1 FISIP Dr. Afrizal Tjoetra, M.Si ini juga diisi oleh narasumber kedua yaitu Apri Rotin Djusfi, SH., MH, dosen Prodi Ilmu Hukum FISIP UTU.

Dalam kesempatan tersebut Rektor UTU, Prof. Ishak Hasan mengajak seluruh mahasiswa untuk terlibat aktif di dalam mengawal empat pilar MPRI RI, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

“Mari kita sama-sama untuk tetap menginternalisasikan empat pilar kebangsaan di dalam diri sanubari kita, khususnya Pancasila sebagai ideologi negara yang sampai saat ini tak akan tergantikan oleh ideologi apapun, untuk itu UTU akan terus mengambil bagian terdepan mensosialisasikannya kepada sivitas akademika dan masyarakat luar kampus melalui kerangka tridharma perguruan tinggi”, Kata Prof Ishak Hasan

Apri Rotin Djusfi dalam kesempatannya  menyebutkan MPR RI sebagai lembaga negara memiliki kewajiban untuk mensosialisasikan Empat Pilar kehidupan bermasyarakat yaitu Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI (sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara).

Dengan diadakannya  sosialisasi tersebut diharapkan menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945.

Sementara Nasir Djamil mengapresiasi kemajuan Universitas Teuku Umar baik dalam bidang infrastruktur maupun kemajuan bidang sumber daya manusia dan bidang lainnya.

Ia menyebutkan tujuan pelaksanaan sosialisasi ini adalah untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diharapkan masyarakat dapat memahami secara utuh, menyeluruh dan berkelanjutan.

“Kegiatan ini nantinya diharapkan bisa menjadi dasar dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia ke depan lebih maju dan bermartabat,” ungkap politisi dari partai PKS.

Menurut Nasir Djamil, sosialisasi ini dilandaskan pada cita-cita negara Indonesia, salah satunya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Atas dasar itulah sosialisasi menjadi begitu penting. Karena melalui kegiatan ini dapat membentuk manusia Indonesia yang berkualitas, maju, unggul, berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi sebagai modal utama dalam pembangunan bangsa.

Pemahaman dan implementasi terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar negara harus selalu tumbuh dan kembangkan. “Untuk mewujudkan cita-cita masa depan Indonesia yang lebih baik menuju masyarakat yang sejahtera, adil, makmur serta menjadi negara yang berdaulat dan bermartabat,” harap H. Muhammad Nasir Djamil.

Selanjutnya dalam sesi diskusi para mahasiswa UTU menunjukkan antusiasnya lewat  pertanyaan-pertanyaan yang  kritis yang sangat diapresiasi oleh Nasir Djamil sebagai narasumber dengan jawaban yang menggelitik dan berapi-api sebagai ciri khas politikus senior ini, dengan mengaitkannya dengan sejarah ketatanegaraan Indonesia. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).