MEULABOH – UTU | Penggunaan plastik sebagai kemasan dirasa kurang ramah lingkungan. Dibutuhkan waktu ratusan tahun bagi mikroba untuk mendaur ulang sampah plastik tersebut sehingga menyebabkan pencemaran. Kekhawatiran terhadap pencemaran tersebut, memunculkan penelitian untuk mencari kemasan yang bersifat ramah lingkungan, seperti halnya edible film sebagai kemasan primer untuk produk pangan.

Penelitian terkait bahan baku edible film telah banyak dilakukan tetapi sebagian besar belum menghasilkan karakteristik yang memenuhi standar untuk menjadi kemasan primer. Adapun gelatin yang digunakan sebagai bahan baku potensial bagi edible film terkadang diragukan kehalalannya, mengingat asal gelatin yang dapat bersifat non-halal.

Berdasarkan alasan tersebut maka muncul ide dari para mahasiswa Prodi THP UTU untuk membuat suatu edible film sebagai kemasan primer.

Selain itu, dalam upaya mengangkat sumber daya lokal, maka para mahasiswa berupaya membuat edible film dengan bahan baku berupa anggur laut yang dapat diperoleh dari wilayah pesisir Aceh Barat, seperti Lhok Bubon.

Ide tersebut diikutkan ke Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) RISET EKSAKTA (RE) dan berhasil memperoleh pendanaan sebesar Rp.6.870.000,00 dari Dirjen BELMAWA Kemendikbudristek dan sebesar Rp.1.500.000,00 dari Perguruan Tinggi.

TIM PKM-RE ini diketuai oleh T. Bastanur Arif, dengan anggota Aprilia Manda Sari, Sabki, Irfan Danil, Deana Ave Krisnanda. Tim dibimbing oleh Nafisah Eka Puteri, S.TP., M.Si. selaku dosen Prodi THP UTU.

Edible film yang sedang dikembangkan oleh tim berpotensi untuk menjadi kemasan primer inovatif untuk produk pangan. Selain itu, edible film yang dikembangkan bersifat halal, mudah larut dan terdegradasi, serta memperpanjang umur simpan produk melalui sifat antimikroba dan antioksidan yang dimiliki. (Humas UTU)

MEULABOHUTU | Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) terkait revisi kurikulum. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 25 sampai 26 Juni 2024, bertempat di Ruang Rapat Senat dan Aula Iskandar Muda, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU.

Kegiatan tersebut diikuti oleh para dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian dan sejumlah dosen di lingkup Fakultas Pertanian UTU. Kegiatan FGD menghadirkan narasumber yaitu Ibu Prof. Dr. Ir. Yuliani Aisyah, S.TP., M.Si., dari Departemen Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala sekaligus menjabat sebagai reviewer kurikulum di Universitas Syiah Kuala dan Ketua Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) cabang Provinsi Aceh. Turut hadir pada pembukaan acara, Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdi Faizin, M.Si. dan Wakil Dekan 1 Fakultas Pertanian, Dr. Irvan Subandar, S.P., M.P.

Rusdi Faizin dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kurikulum sebagai perangkat pendidikan dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, serta kurikulum juga termasuk amanah institusi yang harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan IPTEK yang dituangkan dalam capaian pembelajaran lulusan melalui rumusan kompetensi.

“Hal ini nantinya akan dicapai oleh lulusan pada program studi yang menjadi standar kompetensi lulusan, CPL juga perlu disesuaikan untuk tiap matakuliah wajib maupun pilihan pada program studi maupun fakultas,” kata Dekan

Sementara Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Teuku Umar, Lia Anggraeni, SP., M.Sc menyebutkan bahwa kurikulum PS THP sudah memasuki tahun pemberlakuan yang ke 4 tahun, sehingga perlu untuk dilakukan peninjauan kembali kurikulum dan peremajaan baik mata kuliah, bobot sks, hingga penentuan CPL, dan CPMK yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang teknologi hasil pertanian.

“Sehingga nantinya, kurikulum yang baru bisa menjadi penentu lahirnya sarjana-sarjana teknologi pertanian yang mempunyai sikap, kemampuan kognitif, dan psikomotorik yang siap dipakai dalam dunia kerja,” kata Lia Anggraeni

Prof. Yuliani Aisyah dalam paparannya menyampaikan, secara garis besar penyusunan kurikulum meliputi, perumusan profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, dan matriks capaian pembelajaran. Pengembangan kurikulum Pendidikan Tinggi sesuai dengan KKNI dan SN DIKTI pendekatan OBE sesuai dengan Permendikbudristek No. 53 tahun 2023, hal-hal yang perlu diperhatikan terkait CPL, kuantitas CPL yang tidak perlu terlalu banyak serta pembobotan CPL.

Untuk memudahkan dalam pengukuran setiap aspek, dapat dibantu dengan membuat portofolio OBE disetiap mata kuliah yang mencakup capaian pembelajaran lulusan (CPL), Capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), matriks kesesuaian CPL-CPMK-PL, kriteria dan standar penilaian, bobot penilaian, kumpulan soal tugas, kuis dan ujian.

Narasumber juga menambahkan yang menjadi salah satu elemen penting dalam pengukuran CPL dan CPMK yaitu unit evaluasi, terkait dengan pengukuran sikap, pengukuran pengetahuan, dan pengukuran keterampilan, sehingga nantinya seluruh komponen penilaian akan termuat dalam transkip nilai setiap mata kuliah. Parameter lain yang tidak kalah penting adalah ekuivalensi mata kuliah. Ekuivalesi mata kuliah diperlukan jika terdapat perubahan pada mata kuliah, yang meliputi penghapusan mata kuliah, penambahan mata kuliah, pengurangan SKS dan penambahan SKS.

Tindak lanjut dari kegiatan FGD ini berupa perbaikan draft kurikulum, audiensi dengan stakeholder yang menjalin kerja sama dengan Prodi Teknologi Hasil Pertanian. Sehingga nantinya akan tersusun menjadi buku kurikulum yang dapat diimplementasikan dalam waktu  dekat. (Humas UTU)

MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) terus mempertegas komitmennya untuk menjadi sumber inspirasi dan referensi, terutama dalam bidang agro dan marine. Terbaru, UTU mengirimkan tujuh kelompok mahasiswa dalam Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) ke tiga kabupaten, yaitu Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Jaya. Hal ini merupakan prestasi membanggakan dimana UTU mendapat predikat nomor 1 terbanyak di wilayah Aceh yang meloloskan kelompok Ormawa mendapat pendanaan PPK Ormawa.

Salah satu kelompok tersebut adalah tim PPK Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian (BEM FP) Universitas Teuku Umar. Pelepasan dan penyerahan tim PPK Ormawa BEM FP dilakukan oleh ibu Teungku Nih Farisni, M.Kes, selaku fasilitator PPK Ormawa UTU, dan dibuka secara resmi oleh dosen pendamping, Muhammad Reza Aulia, S.Pt., M.Si, beserta ketua dan pengurus Ormawa BEM FP, pada Rabu, 12 Juni 2024.

Tim PPK Ormawa BEM FP UTU, yang dipimpin oleh Deni Sahputra, mengusung program berjudul “Peningkatan Kesejahteraan Melalui Pemanfaatan Limbah Pisang dan Produk Pengolahan Pisang Menuju Desa Regeneratif Wirausaha Desa Alue Krueng Kabupaten Aceh Jaya.” Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan limbah pisang, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan mendukung pembangunan desa yang mandiri dan berkelanjutan.

Program PPK Ormawa ini merupakan bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diprakarsai oleh organisasi kemahasiswaan. Dalam pelaksanaannya, diharapkan program ini dapat meningkatkan jumlah organisasi kemahasiswaan dan kualitas perguruan tinggi yang terlibat. Gampong Alue Krueng menyambut baik kedatangan tim PPK Ormawa ini, dengan disambut oleh Keuchik beserta aparat desa setempat. Tim PPK Ormawa ini terdiri dari 13 anggota, dipimpin oleh Deni Sahputra, dan akan melaksanakan kegiatan selama empat bulan, dari Juni hingga Oktober 2024, di Desa Alue Krueng, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya.

Muhammad Reza Aulia, S.Pt., M.Si, selaku dosen pendamping, menyatakan, “Semoga dengan kehadiran tim PPK Ormawa ini, dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Desa Alue Krueng, sehingga desa ini dapat berkembang menjadi desa regeneratif wirausaha yang mandiri dan sejahtera. Dan semoga tim ini masuk dalam program abdidaya di Bali.”

Savarina, perwakilan BEM FP UTU, menambahkan, “Kami berharap warga Desa Alue Krueng menyambut kedatangan mahasiswa PPK Ormawa ini dengan baik. Jika ada kesalahan, kami mohon agar warga menegur kami seperti seorang orang tua kepada anak dan kakak kepada adiknya. Kami juga berharap masyarakat Desa Alue Krueng menyambut kami dengan penuh kebahagiaan.”

Usman, Keuchik Desa Alue Krueng, menyatakan, “Kami sebagai aparat desa dan masyarakat siap menerima mahasiswa-mahasiswi ini di desa kami dan siap terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan ke depan.”

Acara pelepasan ini ditutup dengan sesi foto bersama antara tim pelaksana, fasilitator PPK Ormawa, dosen pendamping, Keuchik, Sekdes, aparatur gampong, dan Ormawa BEM FP Universitas Teuku Umar. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Wira Hadianto, seorang dosen prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UTU yang lahir di Blang Baro Rambong pada tanggal 17 Mei 1989, telah sukses meraih gelar Doktor dalam bidang ilmu Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman dengan prestasi yang gemilang.

Pendidikan formal Wira dimulai dengan menempuh pendidikan sarjana di Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar, yang berhasil diselesaikannya pada tahun 2012. Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan Magister pada Program Studi Agroekoteknologi di Sekolah Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala, lulus pada tahun 2015.

Kiprah pendidikan Wira tidak berhenti sampai di situ, ia terus mengasah pengetahuannya dengan melanjutkan studi S3 pada Program studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman (PBT) di Sekolah Pascasarjana, IPB pada tahun 2021, berkat dukungan beasiswa dari Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Kemendikbudristek RI dan dukungan dari Universitas Teuku Umar selama studi S3.

Puncak perjalanan pendidikan S3 diselesaikan dengan masa studi 2 tahun 8 bulan, dengan disertasinya yang berjudul “Resistensi terhadap Hama Wereng Batang Coklat dan Toleransi Kekeringan pada Galur-Galur Dihaploid Padi Sawah Berdaya Hasil Tinggi”.

Sidang promosi doktor yang dilangsungkan di Ruang Sidang Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) University pada Senin, 22 April 2024, dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr., Dekan Fakultas Pertanian IPB. Dengan komisi pembimbing yang terdiri atas Prof. Dr. Ir. Bambang Sapta Purwoko, M.Sc., Dr. Ir. Iswari Saraswati Dewi, Dr. Willy Bayuardi Suwarno, dan Dr. Ir. Purnama Hidayat.

Dalam disertasinya, Wira menyoroti tantangan dalam peningkatan produksi padi yang dihadapi oleh petani, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan serangan hama. Ia mengusulkan solusi berupa penggunaan varietas padi unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama WBC, dan toleran terhadap kekeringan. Melalui penelitiannya, Wira berhasil menghasilkan 9 galur doubled haploid (DH) padi sawah yang memiliki karakteristik tersebut, yang secara kualitas lebih baik dari varietas pembanding Inpari 18 dan Bioni 63 Ciherang Agritan.

Prestasi Wira dalam dunia akademik juga tercermin dari dua karya ilmiah yang telah dipublikasikan dalam jurnal internasional terindeks Scopus berjudul “Selection index and agronomic characters of doubled haploid rice lines from anther culture” telah dipublikasi di jurnal Biodiversitas (Q3).

Karya ilmiah lain berjudul “Agronomic performance, yield stability and selection of doubled haploid rice lines in advanced yield trials” telah dipublikasi di jurnal AIMS Agriculture and Food (Q2). Kedua karya ilmiah ini menjadi bukti nyata dari kontribusi Wira dalam pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Selain itu, Wira juga mengundang Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas dan Aris Hairmansis, SP., M.Si., Ph.D., sebagai promotor luar komisi pembimbing pada sidang promosinya, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi mereka dalam pembangunan ilmu pengetahuan di bidang pertanian.

Keberhasilan Wira Hadianto dalam menyelesaikan pendidikan doktoralnya dan kontribusinya dalam pengembangan pertanian memberikan harapan baru dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan produksi pangan di Indonesia. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Khabar menggembirakan diterima Civitas Akademika Universitas Teuku Umar, salah seorang dosen pengajar pada Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, Wira Hadianto berhasil meraih gelar Doktor setelah mempertahankan disertasi yang berjudul “Resistensi Terhadap Hama Wereng Batang Coklat dan Toleransi Kekeringan Galur-Galur Dihaploid Padi Sawah Hasil Kultur Antera” dalam ujian sidang tertutup di Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Kamis (28/3/2023).

Promosi doktor siang itu dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Sapta Purwoko, M.Sc (IPB) dengan komisi penguji Dr. Ir. Iswari Saraswati Dewi  (BRIN), Dr. Willy Bayuardi Suwarno, SP., M.Si. (IPB) dan Dr. Ir. Purnama Hidayat, M.Sc. (IPB). Sementara penguji luar komisi adalah Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas, M.Sc. (Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB) dan Prof. (R.) Dr. Ir. Bahagiawati A.H., MSc. (Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN).

Disertasi yang ditulis Wira Hadianto ini bertujuan untuk untuk mendapatkan galur-galur dihaploid padi sawah berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama WBC dan toleran kekeringan. Sebagaimana diketahui Padi merupakan bahan pangan pokok sebagian besar penduduk di dunia, terutama di Indonesia. Produksi padi nasional terus mengalami penurunan seiring dengan penurunan luas panen yang disebabkan oleh alih fungsi lahan.

Menurut Wira penurunan produktivitas padi juga disebabkan oleh perubahan iklim dunia. Perubahan iklim yang menyebabkan lahan-lahan pertanian mengalami cekaman biotik seperti serangan hama penting yaitu wereng batang coklat (WBC) dan cekaman abiotik seperti kekeringan.

Suami dari Fina Syafia Jurini, A.Md.Keb ini mengungkapkan dari hasil penelitiannya diperoleh 9 galur Dihaploid padi sawah berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama WBC dan toleran kekeringan, memiliki produktivitas di tiga lokasi sebesar 7,46 ton ha-1, berkisar antara 7,03-7,82 ton ha-1.

Galur-galur tersebut menurut temuan Wira lebih baik dari varietas pembanding varietas Inpari 18 dan Bioni 63 Ciherang Agritan.

Khabar keberhasilan Wira Hadianto meraih gelar doktor juga disambut gembira oleh Keluarga Besar Alumni Universitas Teuku Umar. Bagaimana tidak, Wira merupakan alumni UTU perdana yang berhasil meraih gelar doktor, di samping sejumlah alumni lainnya sedang menempuh pendidikan doktoral.

Wira merupakan alumni dari Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar yang lulus pada 2012 lalu, dan kemudian ia melanjutkan pendidikan Magister di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Prestasi putra pasangan Dahlan Ali dan ibu Salamah, kelahiran Blang Baro Rambong, Nagan Raya, 17 Mei 1989 dalam bidang akademik ini juga mendapat apresiasi dari Rektor UTU, Prof Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si.

Rektor mengucapkan selamat atas prestasi yang dicapai Dr. Wira Hadianto, SP., M.Si “Selamat atas pencapaiannya, semoga ilmunya dapat berguna bagi lingkungan sekitar khususnya bagi UTU yang memiliki core product agro and marine industry.

“Semoga menambah semangat dosen-dosen UTU lainnya untuk terus menimba ilmu dan meraih gelar doktor dan yang sudah meraih gelar doktor semoga cepat mendapatkan guru besarnya,” kata Prof Ishak Hasan

Menurut Rektor, UTU terus meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dengan memberikan kesempatan untuk melanjutkan kuliah S3 ke perguruan tinggi ternama di dalam maupun luar negeri.

“Ada beberapa tenaga pengajar kita dari berbagai Fakultas  kini juga sedang dalam studi lanjut S3. Semoga yang sedang studi dapat dilancarkan hingga dapat kembali memberikan pengabdian untuk mengimplementasikan ilmunya kepada mahasiswa di Kampus Sumber Inspirasi dan Referensi” tandasnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Mahasiswa Universitas Teuku Umar dari sejumlah program studi  menggelar praktik kewirausahaan dengan memasarkan berbagai macam produk yang dilaksanakan di halaman Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU, Kamis (22/2/2024).

Kegiatan ini merupakan projek mata kuliah kewirausahaan dengan melibatkan puluhan mahasiswa yang terdiri dari sejumlah program studi yang dibimbing langsung oleh Ir. Sri Handayani, SP., M.Si selaku dosen penanggung jawab mata kuliah.

Praktik ini bertujuan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kewirausahaan secara langsung tanpa hanya melalui teori.

Sri Handayani selaku dosen mengungkapkan bahwa dalam berwirausaha terdapat tiga hal pokok yang harus dilakukan.

“Tigal hal pokok dalam berwirausaha adalah kemauan, setelah itu bagaimana kita memanfaatkan peluang yang ada dan tata kelolanya, yang terakhir adalah permodalannya” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga juga berpesan agar para mahasiswa mampu menjadikan tujuan belajar tidak hanya sekedar lulus namun juga berperan penting dalam masyarakat.

“belajar itu bukan hanya sekedar lulus saja, tapi untuk memahami dam mempraktekkan. Kita harus sadar bahwa kita berasal dari masyarakat dan pada akhirnya akan kembali ke masyarakat”, jelas Sri Handayani

Dosen Fakultas Pertanian ini juga berharap kegiatan praktik berwirausaha ini dapat sustainable. “Semoga nantinya mahasiswa dapat melanjutkan usaha setelah lulus. Menciptakan peluang kerja dan membuka lapangan pekerjaan,” harapnya.

Disisi lain, salah seorang mahasiswa mengharapkan agar mahasiswa lain yang berminat untuk terlibat dalam dunia kewirausahaan untuk menyiapkan banyak hal.

“Harapan saya kedepannya untuk teman-teman yang mau berwirausaha harus siap mental, siap modal dan jangan malu-malu untuk melakukan pemasaran” tutupnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dekan Fakultas Pertanian Universitar Teuku Umar Ir. Rusdi Faizin, M.Si menyampaikan pesan kepada peserta yudisium semester genap T.A 2023/2024  untuk selalu menjaga nama baik almamater Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar. Hal itu disampaikannya pada kegiatan yudisium yang berlangsung di Aula GKT, Lantai II, Kampus UTU, Rabu (21/2/2024).

Kegiatan yudisium tersebut turut dihadiri Wakil Dekan 1, Dr. Irvan Subandar, SP., M.P, Wakil Dekan II Dedi Darmansyah, SP., M.Si, Para Ketua Prodi, Anggota Senat Fakultas, Dosen dan tendik lingkup Fakultas Pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, Ir. Rusdi Faizin, M.Si juga mengembalikan peserta didiknya yang telah menyelasaikan studi di Fakultas yang ia pimpin kepada orang tuanya masing-masing.

“Ketika Bapak/Ibu menyerahkan anak-anak kepada Kami beberapa tahun yang lalu anak-anak kami terima tanpa adanya embel-embel pada namanya (gelar), namun pada hari ini kami seluruh Keluarga Besar Fakultas Pertanian dengan bangga mengembalikan anak Bapak/Ibu semua ditandai dengan sematan gelar Sarjana Pertanian (SP) pada ujung namanya,” ucap Ir. Rusdi, M.Si disambut gemuruh tepuk tangan oleh seluruh hadirin yang memenuhi ruang Aula Utama Universitas Teuku Umar.

Lebih lanjut Dekan jebolan Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala tersebut menyampaikan bahwa para lulusan Fakultas Pertanian jangan hanya berharap menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja.

“Saya berharap para lulusan jangan memiliki mindset untuk menjadi PNS saja, karena banyak kesempatan dan lapangan kerja yang dapat kalian gapai dengan disiplin ilmu dan kemampuan yang kalian miliki,” ujarnya.

“Hal ini mengingat kesempatan menjadi PNS dewasa ini semakin sulit, tetapi lapangan kerja bagi kalian tidaklah sempit asal kalian ingat 8 jurus menuju wirausaha sukses yang sangat sesuai dengan disiplin ilmu kalian tambahnya sembari menjelaskan satu persatu jurus jitu (Entreupreunership) tersebut.

“Diantaranya: Berani memulai, Berani menanggung resiko, Penuh perhitungan, Memiliki rencana yang jelas, Tidak cepat dan putus asa, Optimis dan penuh keyakinan, memiliki tanggung jawab, dan  Memiliki etika,” Pungkas sang Dekan sebari mengucapkan kata – kata selamat dan tetap optimis kepada semua lulusan yang di Yudisium pada hari itu.

Untuk diketahui, Fakultas Pertanian pada agenda Yudisium kali ini meluluskan sebanyak 67 orang lulusan yang terdiri dari Program Studi Agribisnis 47 orang, prodi Agroteknologi sebanyak 9 orang dan prodi Teknologi Hasil Pertanian sebanyak 11 orang.

Dari jumlah tersebut sebanyak 9 orang meraih predikat kelulusan Pujian yang semuanya berasal dari Prodi Agribisnis. Sementara predikat sangat memuaskan 54 Orang dan memuaskan 4 Orang. Adapun lulusan terbaik dengan IPK 3,91 atas nama Delima Fitria dari Prodi Agribisnis. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Program Studi Magister Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar menggelar kuliah tamu di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terintegrasi Kampus UTU, Kamis (11/1/2023).

Acara tersebut menghadirkan pemateri dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian, IPB University, Dr. Ir. Heru Bagus Pulunggono, M.Agr yang diikuti oleh dosen dan puluhan mahasiswa dari Fakultas Pertanian.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Rektor UTU Prof Dr Ishak Hasan, M.Si. Rektor menyampaikan terimakasih kepada pembicara, Dr. Ir. Heru Bagus Pulunggono yang sudah berkenan berbagi ilmu dengan mahasiswa dan dosen di Fakultas Pertanian UTU. “Acara ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bagi mahasiswa maupun dosen.

“Fakultas Pertanian IPB University juga diharapkan dapat menjadi partner atau mitra bagi Fakultas Pertanian, dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran dan peningkatan kapasitas SDM dosen dan mahasiswa”, ungkapnya.

Dalam pemaparannya Dr. Heru Bagus menyampaikan kuliah dengan judul “Sifat fisik dan kimia, kesuburan dan klasifikasi tanah dalam kaitannya dengan pengembangan wilayah”.

Koordinator Program Magister Ilmu Pertanian, Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., M.M menyebutkan pengelolaan lahan basah adalah proses yang bertujuan untuk menjaga, memulihkan, dan memanfaatkan lahan basah secara berkelanjutan. Lahan basah adalah wilayah yang memiliki tanah jenuh dengan air, baik bersifat permanen maupun musiman, seperti rawa, gambut, dan mangrove.

“Lahan basah memiliki banyak fungsi dan manfaat, baik ekologis maupun ekonomis, seperti pelestari sistem tata air, penyimpan karbon, habitat keanekaragaman hayati, sumber pangan, dan tempat rekreasi,” katanya

Oleh karena itu, perlu adanya partisipasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam proses pengelolaan lahan basah. Selain itu, perlu adanya kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, swasta, akademisi, LSM, dan masyarakat, untuk mengatasi tantangan dan konflik yang mungkin timbul dalam pengelolaan lahan basah.

“Kita berharap melalui kuliah tamu ini dapat membuka  wawasan terutama dalam hal pengelolaan lahan pertanian pangan dan perkebunan di Aceh,” ujar Dr. Rahmat Pramulya

Sementara itu Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdi Faizin, M.Si dalam kesempatannya berharap bahwa kuliah tamu yang dilaksanakan hari ini bisa memberikan informasi dan pengalaman kepada peserta tentang pengelolaan lahan pertanian pangan dan perkebunan.

“Kita meminta kepada Pak Heru Bagus yang merupakan pakar Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan dari IPB University untuk dapat memberikan pengalamannya baik secara akademis maupun keilmuan lainnya,” harap Dekan.

MEULABOHUTU | Kabar gembira dan membanggakan kembali diraih oleh seluruh keluarga besar prodi Agribisnis Universitas Teuku Umar. Prodi Agrinisnis berhasil meraih peringkat pertama (1) terkait Kinerja Publikasi karya Ilmiah tingkat Universitas Teuku Umar berdasarkan Pemeringkatan Science and Technology Index (SINTA).

Prodi Agribisnis memperoleh nilai tertinggi Score Overall :5.342 dan SINTA Score 3Yr: 3.977 mengungguli semua program studi di Universitas Teuku Umar.

Adapun yang masuk dalam 5 besar program studi dengan score SINTA tertinggi lingkup UTU adalah Agroteknologi (SINTA Score 3Yr: 3.465), Kesehatan Masyarakat (SINTA Score 3Yr: 3.285), Ilmu Komunikasi (SINTA Score 3Yr: 2.849) dan Ilmu Administrasi Negara (SINTA Score 3Yr: 2.761).

Sinta sendiri adalah sebuah laman atau portal ilmiah daring yang dikelola oleh Kemendikbud Ristek yang merekam jumlah publikasi masing-masing institusi. Score Sinta prodi merupakan hasil dari akumulasi publikasi dan sitasi dosen dan mahasiswa yg terdata pada Scopus, Garuda, Google Scholar, dan WoS.

Angka tersebut merekam kinerja publikasi selama 3 tahun terakhir yang menunjukan progresifitas prodi Ilmu Pemerintahan yang sangat luar biasa sehingga memperoleh predikat terbaik nasional.

Jika merujuk peringkat Nasional, posisi Prodi Agribisnis UTU juga cukup membanggakan. Prodi Agribisnisi UTU mampu bersaing di peringkat 10 besar Nasional atau diperingkat 7 dari 271 Prodi Agribisnis jenjang studi S1, satu tingkat dibawah Universitas Brawijaya. Sementara peringkat 1 hingga 5 Nasional diraih oleh Prodi Agribisnis Universitas Padjajaran (Sinta Score 3yr: 8.058), Universitas Sebelas Maret (Sinta Score 3yr: 6.832), Universitas Udayana (Sinta Score 3yr: 4.476), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Sinta Score 3yr: 4.266) dan Universitas Syiah Kuala (Sinta Score 3yr: 4.211)

Ini tentu saja sangat disyukuri oleh prodi Agribisnis UTU. Raihan ini merupakan buah dari kerja keras, kerja ikhlas dan kolaboratif serta melalui proses yang panjang sehingga menjadi salah satu kado terindah di awal tahun 2024 ini.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua Prodi Agribisnis Teuku Athaillah, S.P., M.Si. ”kami sangat fokus mendorong agar dosen-dosen dan mahasiswa memiliki publikasi ilmiah yang banyak”. Dosen-dosen Prodi Agribisnis memang memiliki semangat menulis yang sangat tinggi dan juga mendorong adanya kolaborasi dengan mahasiswa. Adanya  kolaborasi antara mahasiswa dan dosen sehingga proses pengerjaan artikel ilmiah menjadi lebih terarah karena mahasiswa didampingi langsung oleh dosen,”Ungkap Athaillah.

“Hal ini membuktikan Prodi Agribisnis memberikan kontribusi nyata terhadap kenaikan klaster UTU dari madya menjadi utama. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian demi mencapai prestasi yang lebih tinggi di masa depan,” ujar Athaillah.

Menyambut hal ini, peraih skor sinta tertinggi di Prodi Agribisnis, Muhammad Reza Aulia, menyampaikan, “Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk seluruh dosen khususnya dosen Prodi Agribisnis untuk tetap menjaga kualitas penelitian dan publikasi. Semangat kolaborasi menjadi kunci sukses meraih skor sinta tinggi. Dan sudah saatnya kita mengurangi egosentris bidang ilmu dan kelompok. Kesenjangan antara dosen senior dan junior juga seharusnya dihilangkan untuk memupuk semangat kolaborasi antar dosen.” kata Reza Aulia

Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi program studi lainnya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Apresiasi tinggi juga disampaikan oleh Ir. Rusdi Faizin, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian UTU. “Selamat atas pencapaian sangat luar biasa dan membanggakan dari Prodi Agribisnis. Ini berkat kerja keras Kaprodi, sekprodi, seluruh dosen dan mahasiswa Prodi Agribisnis. Semoga ini menginspirasi prodi-prodi lain di FP UTU untuk mengikuti jejak baik dari prodi Agribisnis ini, ”tutup Rusdi Faizin. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar menggelar webinar nasional dalam rangka menyongsong persiapan akreditasi Magister Ilmu Pertanian  pada hari Selasa, 28 November 2023. Webinar strategis ini menandai langkah awal FP UTU dalam memastikan program studi S2 Magister Ilmu Pertanian mendapatkan akreditasi yang diakui secara nasional.

Dalam pertemuan yang dihadiri dan dibuka oleh Rektor UTU Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si ini membahas sejumlah persoalan yang berfokus pada pengorganisasian tim untuk mengkoordinasikan persiapan akreditasi. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas persiapan, tim-tim khusus ditugaskan untuk mengurus berbagai aspek penting dalam akreditasi.

Webinar tersebut menghadirkan dua pemateri utama yaitu Prof. Sahabuddin, M.Si dari Universitas Tadulako dengan materi kiat pencapaian akreditasi MIP dan Prof. Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang, M.Si dari Universitas Warmadewa dengan materi Peran Asosiasi Magister Ilmu Pertanian didalam penyiapan borang akreditasi.

Rektor Prof Ishak Hasan dalam sambutannya memberikan semangat kepada program Magister Ilmu Pertanian khususnya kepada tim yang terlibat dalam penyusunan borang akreditasi. “Tingkatkan kolaborasi dengan baik dan bekerja keras untuk memastikan bahwa program studi MIP  mencapai standar akademik tertinggi.” kata Rektor

Hal yang sama juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdi Faizin, MA. Dengan semangat kerjasama yang tinggi, FP UTU siap menghadapi tantangan akreditasi dengan keyakinan bahwa hal ini akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusi FP UTU di bidang pertanian.

Koordinator Prodi Magister Ilmu Pertanian, Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., MM bersama dengan staf pendukung dan dosen, juga turut berpartisipasi dalam rapat ini. Mereka membahas penyelesaian data dan berkas yang masih belum lengkap guna memenuhi penilaian diri yang diperlukan untuk akreditasi.

“Keseluruhan tim akan berupaya keras untuk melengkapi dokumen-dokumen ini agar dapat memberikan penilaian diri yang kuat kepada lembaga akreditasi yang berwenang,” kata Dr. Rahmat

Tak hanya itu, rapat ini juga bertujuan untuk memastikan koordinasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam proses akreditasi. MIP UTU sangat berkomitmen untuk memenuhi semua persyaratan akreditasi yang ditetapkan dan menghadapi proses ini dengan integritas serta tekad untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bidang Pertanian.

Sementara itu Dr. Dewi Fithria, MP selaku ketua panitia dalam laporannya menyebutkan kegiatan webinar ini dilakukan untuk memperdalam pengetahuan tentang akreditasi di tingkat Program Magister.

Oleh karena Program Magister Ilmu Pertanian UTU masih sangat belia umurnya, maka kita mengundang dua ilmuan yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih dalam hal akrditasi ditingkat Program Magister.

Keduanya yaitu Prof. Shahabuddin selaku Koordinator Prodi Magister Ilmu Pertanian Universitas Tadulako Periode 2019 – 2023, dan Prof Yohanes Parlindungan Koordinator Prodi Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa, Denpasar Periode 2020-2024. (Humas UTU).