MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Strategis Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Senin (19/2/2024). Penandatanganan MoU antara UTU dan BSKLN berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta. Acara tersebut juga dibarengi dengan Webinar Linking Local to Global Series Aceh. Acara ini diinisiasi oleh bidang akademik dan kerjasama UTU yang dikoordinasi oleh WR1 UTU Dr. Ir. M. Aman Yaman, M. Agric. Sc sejak tahun 2023 lalu dalam rangka meningkat mutu kerjasama UTU di era global.

Penandatanganan dilakukan antara Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si., dengan Kepala BSKLN, Dr. Yayan Ganda Hayat Mulyana. Acara ini turut dihadiri Wakil Rektor 1 Dr. Ir. M Aman Yaman, M.Agric.Sc, Wakil Rektor II Prof Dr Nyak Amir, M.Pd, Dekan FPIK Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP, Maitrise, M.Sc, IPU, Kabiro Umum dan Keuangan Zulfirman, SE., M.Si. Selain itu, Dr. Yayan turut didampingi Kepala Pusat Strategi Kebijakan Isu Khusus dan Analisis Data (SKIKAD), Edi Suharto.

Selain berlangsung di Kemlu, kegiatan Webinar juga dipusatkan diruang rapat senat, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU yang dihadiri Ketua LPPM PMP Ir. Yuliatul Muslimah MP, Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdy Faizin, M.Si dan sejumlah pejabat lingkup UTU lainnya. Turut hadir secara daring Pj Bupati Bener Meriah, Pj Bupati Aceh Tengah, para pengusaha kopi gayo dan sejumlah pengusaha lainnya di Aceh.

Adapun narasumber dalam kegiatan webinar merupakan para pejabat di Kemenlu RI yang meliputi Atase Perdagangan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (tbc) Canberra, Agung Haris Setiawan; Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo, Gina Aghnia Virginianty; dan Wakil Direktur Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (tbc) Abu Dhabi Ibu Eka Sulistiawati.

Sementara Isi kesepakatan kerjasama antara UTU dan BSKLN  itu meliputi bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat di bidang kajian strategi kebijakan luar negeri. Ruang lingkup kerja sama ini meliputi pendidikan dan pengajaran, temasuk pelatihan, lokakarya, seminar, sosialisasi dan diskusi, penelitian ilmiah dan review kebijakan mengenai isu-isu pertahanan dan keamanan dalam kerangka hubungan internasional.

Dalam sambutannya Prof. Ishak Hasan menyampaikan rasa terimakasih dan syukur atas terlaksananya penandatangan MoU dengan BSKLN. Hal ini sebagai upaya menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). UTU terus berupaya menarik para pihak profesional untuk memberikan pemahaman, pengetahuan, dan praktik di luar kampus. Kerjasama dengan BSKLN dapat memberikan warna baru dalam pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa UTU kedepan.

“Kerjasama ini sangat penting tentunya demi pengembangan bukan hanya kelembagaan tetapi pengembangan kualitas SDM negara kita,” kata Prof Ishak Hasan

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga memaparkan sejumlah potensi strategis di kawasan Barat Selatan Aceh, khususnya di Aceh Barat. Potensi pertanian, perikanan dan peternakan di wilayah pesisir Aceh Barat Selatan tersebut diharapkan dapat dioptimalkan pemanfaatannya lewat kerjasama ini.

“UTU sendiri memiliki core product dalam bidang Agro and Marine Industri, mengacu pada historis dan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada dikawasan BARSELA Aceh,” lanjut Prof Ishak

Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dikembangkan ke aktivitas lainnya, seperti kolaborasi riset dan publikasi, pelatihan bersama, supervisi bersama, hingga implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. WR1 UTU menambahkan bahwa kerjasama ini akan mengedepankan pada bidang politik agromaritim, sub marine dan sumberdaya genetik dan biodiversity pertanian, perikanan dan peternakan untuk penguatan diplomasi ekonomi Provinsi Aceh dan negara Indonesia dengan dunia global. Untuk itu bersama Kepala Pusat Asia Fasifik dan Afrika BKSLN Kemenlu, UTU telah merancang program “Lingking locals to globals”.

Dalam sambutannya Dr. Yayan GH Mulyana mengatakan, Kemlu RI akan berupaya mengangkat Aceh Barat dan UTU ke wilayah internasional dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Kerja sama tersebut juga menjadi bagian dari upaya Kemlu untuk menjaring masukan dalam pengembangan potensi daerah serta menjadi bahan promosi dan elemen penting dalam penyusunan strategi dan kebijakan luar negeri.

Dr. Yayan mengatakan ke depan BSKLN akan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kedua belah pihak.

Ia juga mengapresiasi atas kedatangan tim UTU ke Kemlu “semoga silaturrahmi dan kerjasama ini dapat memberikan kemanfaatan bagi kedua belah pihak,” katanya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).