MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali mendapatkan izin pembukaan program studi baru.  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek) RI telah mengeluarkan surat keputusan (SK) izin pembukaan Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Rektor UTU, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si membenarkan hal tersebut dengan dikeluarkannya SK Pembukaan Prodi baru. “Benar, kemarin Senin (10/7/2023) SK Prodi K3 telah dikeluarkan,” Kata Rektor

Lanjutnya, pembukaan prodi baru ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor 571/E/O/2023  tentang izin pembukaan Program Studi (Prodi) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Program Sarjana pada Universitas Teuku Umar.

Dengan diterimanya SK tersebut maka jumlah prodi yang ada di UTU berjumlah 22 Prodi Sarjana dan 2 prodi magister. “Terima kasih atas dukungan dari Senat UTU, LLDikti Wilayah XIII, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Kemendikbud ristek Republik Indonesia, dan semua pihak yang telah mendukung,” kata Rektor.

Rektor menjelaskan pada umumnya tujuan K3 adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, terlebih dulu harus memiliki pemahaman dan keterampilan yang mencakup pengenalan, pengendalian terhadap faktor-faktor yang dapat membahayakan seperti bahaya fisik (contohnya kecelakaan mesin atau perangkat yang beraliran listrik), bahaya kimia (contohnya paparan dari bahan kimia yang beracun), bahaya biologi (contohnya penyakit menular), juga faktor-faktor psikososial seperti stres kerja.

Dengan banyaknya risiko di lingkungan kerja tersebut, maka semua sektor pekerjaan harus mengendalikan risiko tersebut agar tidak menimbukan ganguan kesehatan maupun mengancam keselamatan pekerja. Untuk itu seluruh sektor pekerjaan membutuhkan tenaga yang profesional yang bertanggung jawab mengelola keselamatan dan kesehatan kerja.

Hal tersebut yang mendorong perlu dibukanya prodi S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang menghasilkan lulusan guna merespon ketutuhan tenaga K3 tersebut,” terang Dr. Ishak Hasan, saat dikonfirmasi humas UTU Jum’at (14/7/2023).

Wakil Rektor bidang Akademik dannKerja Sama, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc yang kebetulan juga selaku Ketua Tim Task Force pengusulan program studi ini menyampaikan usulan ke Mendikbudristek untuk Prodi K3, sudah di persiapkan selama setahun, tapi untuk Followupnya ke Mendikbudristek, kurang lebih 2 bulan Alhamdulillah sudah dikeluarkan SKnya.

“Untuk Prodi K3, program sarjana ini, baru UTU yang membuka dan pertama di Wilayah Sumatera, kecuali untuk peminatan di prodi kesehatan masyarakat” ucapnya.

M. Aman Yaman berharap, dengan adanya Prodi K3, FKM UTU menjadi penopang bagi industri-industri nantinya dalam hal bagaimana mencegah kecelakaan kerja.

“Tindak lanjutnya nanti bagaimana kita menyesuaikan kurikulumnya dengan kampus merdeka,” imbuhnya.

*Prospek Kerja Lulusan K3*

M. Aman Yaman membeberkan bahwa prospek kerja bagi lulusan prodi K3 sangat luas. Hampir semua sektor perusahaan menjunjung keselamatan dan kesehatan karyawan di lingkungan kerja.

“Untuk peluang kerja, lulusan S1 K3 nantinya banyak dibutuhkan di semua sektor bisnis, industri, jasa, pertambangan, dan pemerintahan, mengingat budaya K3 menjadi kewajiban bagi perusahaan ataupun lingkungan kerja lainnya untuk menjamin hak pekerja/karyawan atas keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja,” bebernya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).