MEULABOH – UTU | Prestasi menggembiraka kembali didapati oleh Universitas Teuku Umar. Diakhir Juni 2023 ini, UTU kembali berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi. Kali ini untuk Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2023.
Sebanyak 8 proposal usaha garapan mahasiswa Universitas Teuku Umar dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha lolos mendapatkan pendanaan. Dengan demikian, UTU menjadi salah satu kampus yang berhasil meraih pendanaan terbanyak dalam program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek tersebut.
Informasi tersebut diketahui berdasarkan pengumuman oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI yang diumumkan pada tanggal 19 Juni 2023 melalui surat 3127/E2/KM.01.01/2023 tentang Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2023.
Rektor Universitas Teuku Umar, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si memberikan apresiasi positif atas capaian yang diperoleh para mahasiswa Universitas Teuku Umar sampai di tingkat nasional.
“Kita patut bangga dan bersyukur mendapatkan hibah bisnis dari Kemdikbudristek, dimana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Semoga Universitas Teuku Umar yang mengusung tag line source of inspirations terus melahirkan wirausaha-wirausaha yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional,” ujar Dr. Ishak Hasan
Rektor menambahkan bahwa UTU sangat mendukung dan memberikan ruang seluas-luarnya kegiatan kewirausahaan di lingkungan kampus. Hal ini dibuktikan dengan menyediakan pusat Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Universitas Teuku Umar yang berfungsi sebagai pusat inkubasi para wirausaha di lingkungan kampus.
Korpus PKM UTU, Yarmliza, SKM., M.Si mengungkapkan, P2MW merupakan program pengembangan usaha melalui bantuan dana dan pembinaan yang digaungkan kepada seluruh mahasiswa yang telah memiliki usaha,” ungkap dosen yang akrab disapa Buk Yar
Ia menambahkan bahwa jumlah proposal yang lulus tahun 2023 ini terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya yang berhasil meluluskan sebanyak 6 proposal P2MW.
Menurut Yarmaliza, besaran bantuan yang disetujui oleh Kemendikbudristek untuk P2MW bermacam-macam, mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 16 juta. Dana tersebut akan dialokasikan 80 persen untuk pengembangan usaha mahasiswa dan 20 persen untuk manajemen pengelolaan bantuan,” ungkapnya.
Yarmaliza menyampaikan bahwa dana bantuan tersebut hanya boleh digunakan untuk keperluan usaha, seperti proses produksi dan pengembangan produk, legalitas, perizinan, sertifikasi, dan standarisasi. “Selain itu, dana juga dialokasikan untuk honor pendamping dan pembimbing, honor narasumber, serta biaya manajemen yang relevan,” bebernya.
Sedangkan penggunaan dana yang tidak diperbolehkan di antaranya adalah honor dan konsumsi anggota tim, biaya paket internet, biaya transportasi, dan beberapa hal lainnya yang tidak relevan dengan pengembangan usaha. “Semua persyaratan terkait dana bantuan masing-masing program sudah disampaikan secara lengkap lewat sosialisasi maupun dokumen yang diberikan kepada kami,” paparnya.
Yarmaliza berujar bahwa prestasi yang diraih mahasiswa UTU ini telah melewati rangkaian proses panjang, mulai dari seleksi administrasi, presentasi, hingga tahap interview. Sebelum diupload ke sistem, penyeleksian proposal telah dilakukan melalui sistem internal. “Artinya, pihak kampus memiliki kuasa penuh untuk memutuskan proposal mana yang akan diajukan untuk program ini,” paparnya.
Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat ini kembali mengatakan bahwa penentuan proposal tersebut dilakukan bersama para praktisi dengan melihat bisnis masing-masing tim. “Kami menitikberatkan kepada tim yang usahanya sudah berjalan dan memiliki customer, jadi tidak hanya sekadar ide,” tegasnya
Sebagai informasi tambahan, P2MW merupakan satu implementasi dari kebijakan Kemendikbudristek dalam rangka meningkatkan keminatan, bakat, kreativitas, dan inovasi mahasiswa dalam bidang wirausaha. Melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek, berkomitmen untuk mendukung penguatan perekonomian Indonesia mewujudkan Indonesia dengan tingkat ekonomi yang kuat dengan mencetak Sumber daya Manusia (SDM) wirausaha melalui program pengembangan usaha di perguruan tinggi. Melalui program P2MW, dapat mendorong dan mencetak mahasiswa untuk menjalankan dan mengembangkan program kewirausahaan mereka
P2MW ini nantinya akan ditutup dan dikemas dalam balutan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Awards. “Untuk itu, kami berharap tahun ini dapat mendominasi juara,” tandasnya optimistis. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).