MEULABOHUTU | Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar bersama masyarakat terus berkomitmen melakukan pengembangan potensi Gampong Meureubo, Aceh Barat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program smart farming melalui pembuatan Bioflok, LEISA, Aquaponik, Rumah Bibit Sederhana dan Produk Turunan Ikan Asap.

“Melalui program ini, tim PPK Ormawa BEM FP UTU ingin mendorong masyarakat Desa Meureubo dalam mengembangkan potensi usaha pembudidaya yang dimiliki dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya, hingga adanya kegiatan produksi untuk meningkatkan produktivitas Desa Meureubo” ujar Cut Linda Nazari selaku Ketua Tim Pelaksana

Dari program yang diusulkan tersebut nantinya akan ada pengolahan hasil panen Bioflok menjadi produk ikan asap dimana harapannya produk ini akan menjadi produk khas Gampong Meurebo dengan memanfaatkan perkarangan rumah.

Hal itu diungkapkan Cut Linda kepada Fasilitator Tim PPK Ormawa dari Bagian Kemahasiswaan UTU yaitu Lili Eky Nursia N, S.ST., M.K.M yang melakukan visitasi tahap 1 pada Senin, 14 Agustus 2023.

Dedy Darmansyah, SP., MSi selaku dosen pembimbing lapang menyampaikan bahwa Universitas Teuku Umar akan mendukung penuh kegiatan tersebut, baik dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan ataupun narasumber.

“Kita sudah sepakat dan satu hati untuk menjadikan Gampong Meureubo sebagai desa sentra ikan asap agar dikenal secara luas oleh masyarakat luar. Syaratnya harus lebih pintar dari pembudidaya lain dan harus mengejar dengan desa lain. Kelompok juga harus kompak, harus semuanya maju bersama bukan cuma kepala desa nya saja,” ujar Dedi Darmansyah

Diakui Rusli, Keuchik Gampong Meureubo bahwa masyarakat gampongnya memiliki banyak potensi. Namun, masyarakat belum memiliki pemahaman untuk mengembangkan usahanya. Maka dari itu, ia sangat mengapresiasi dengan adanya program mahasiswa PPK Ormawa BEM FP UTU.

“Selama ini kami sudah banyak diskusi dengan mahasiswa Universitas Teuku Umar. Keterbatasan kami dari sisi akademik memang kurang. Dengan adanya dukungan dari mahasiswa maupun dosen UTU diharapkan usaha warganya akan berkembang serta masyarakat sangat antusias dan ikut serta berkontribusi pada setiap kegiatan,” jelas Rusli.

Keuchik juga mengharapkan pembinaan ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Hal itu agar masyarakat yang berwirausaha bisa didampingi terlebih dahulu, sebelum mereka mampu melanjutkannya secara mandiri. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).