MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar bersama sejumlah universitas lainnya di Indonesia diundang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan bersama Korea International Cooperation Agency -ICAB = IPB University -Seoul National University Center for Agriculture and Bioscience) untuk mendiskusikan langkah aksi restorasi ekosistem hingga 2030.

Kegiatan workshop 2024 International Workshop Protected Area Management and Mangrove Forest Restoration with Community Livelihood Enhancement tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu pada 28 – 29 November 2024 bertempat di Manggala Wanabakti, Perkantoran KLHK, Jakarta.

Pada kesempatan ini, UTU mengirimkan perwakilan Tim Mangrove dan Gender Pusat Penelitian Pembangunan Rendah Karbon, Dr Wintah, M.Si yang turut memaparkan presentasi berjudul “Aksi Restorasi Mangrove dan Peran Masyarakat Lokal”.

Tim Mangrove dan Gender UTU beranggotakan Dr Dewi Fithria, Dr Wintah dan Eka Lisdayanti, M.Si yang telah melakukan riset perhitungan karbon biomassa dan monitoring pertumbuhan vegetasi pada lahan mangrove yang direstorasi dan pengabdian masyarakat terkait produk olahan dengan melibatkan perempuan.

Pusat Pembangunan Rendah Karbon UTU juga telah bekerjasama dengan masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat dan Aceh Jaya. Di Aceh Jaya, Pusat PRK UTU bekerjasama dengan Aceh Jaya Mangrove Institute.

Pembicara kunci pada worksop menyampaikan semakin dibutuhkannya restorasi mangrove mengingat semakin berkurangnya lahan mangrove yang disebabkan kegiatan manusia. Selama ini pemulihan lanskap melalui penanaman dan monitoring di lahan mangrove memiliki ketahanan yang kuat dan keberlanjutan kedepan. Program restorasi mangrove menjadi aksi nyata mendukung SDGs Perubahan Iklim. (Humas UTU).