Siaran Pers

Universitas Teuku Umar

No 373/SP.UTU/VII/2024

 

MEULABOHUTU | Melakukan penelitian adalah salah satu dari Tridarma yang yang harus dilakukan oleh dosen untuk menunjang profesi dan pekerjaan nya di sebuah universitas, dalam kegiatan penelitian ini direktur jenderal pendidikan tinggi kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi mengadakan hibah program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) tahun 2024.

Untuk mendapatkan hibah program Katalis ini seluruh civitas Akademika yang berprofesi sebagai dosen di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama, beberapa langkah dilakukan untuk lolos dari tahap seleksi dan mendapatkan hibah pendanaan penelitian.

Universitas Teuku Umar berhasil mencatatkan namanya dalam lampiran keputusan dirjen diktiristek. Ialah Dosen Fakultas Pertanian yang juga Koordinator Program Studi Magister Ilmu Pertanian, Universitas Teuku Umar, Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., M.M dinyatakan lolos menjadi penerima pendanaan program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) tahun Anggaran 2024.

Informasi tersebut berdasarkan surat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tertanggal 26 Juli 2024, nomor manual.230/E5/DT.05.00/2024 Perihal Pengumuman Penerima Pendanaan Program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) Tahun Anggaran 2024 yang ditanda tangani oleh Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib.

Rahmat Pramulya diketahui merupakan satu-satunya dosen dari Universitas Teuku Umar yang lulus. Saat dikonfirmasi oleh Humas UTU, Dr. Rahmat menyampaikan rasa syukur, dan berterimakasih atas support yang diberikan oleh pimpinan.

“Alhamdulillah, Barakallahu. Terima kasih atas dukungan Rektor, Ibu Ketua dan Sekretaris LPPM-PMP. Keberhasilan ini dipersembahkan untuk UTU. Semoga berkontribusi untuk Kemajuan UTU, Inspirasi dan Referensi Agro and Marine Industry,” kata Dr. Rahmat

Ia menyebutkan, risetnya yang berjudul “Pengembangan Model agroforestri kopi Arabika Gayo berbasis perhutanan sosial dan berketahanan iklim” masuk dalam konsorsium “Model Holistik Agroforestri Kopi Nusantara (Arabika dan Robusta) Berketehanan Iklim dan berbasis Komunitas (CiCoFest Coffee Models)”.

Dalam konsorsium ini, UTU bergabung dengan tiga PTN lainnya. “Alhmdulillah, kita bergabung dengan Universitas Jember, Universitas Borneo Tarakan dan Universitas Padjajaran” pungkasnya

Sementara itu, Rektor UTU, Prof Dr Ishak Hasan, M.Si menyampaikan selamat dan rasa bangganya atas pencapaian Dr Rahmat Pramulya tersebut. Prof Ishak  berharap akan terbina kolaborasi baru dan jaringan kerja sama riset yang lebih luas.

“Keberhasilan Dr Rahmat Pramulya dalam meraih pendaan Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS), kita harapkan mampu memperluas jejaring UTU, sehingga dapat terbuka peluang kerja sama akademik lainnya,” kata Prof Ishak

Gunakan kesempatan ini, di samping untuk peningkatan kompetensi riset yang bersangkutan, tentunya kami juga berharap dapat memperluas kemitraan riset maupun akademik UTU dengan perguruan tinggi lainnya” ungkap Prof Ishak.

Sebagai informasi, Program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) adalah penelitian dalam bentuk konsorsium yang terdiri dari 3-4 tim peneliti dari perguruan tinggi yang berbeda. Skema baru ini dihadirkan untuk mendukung kegiatan penelitian kolaborasi bagi dosen di Indonesia.

Tim penelitian yang dibentuk kemudian akan berkolaborasi dengan tim penelitian lain. Kolaborasi ini diharapkan bisa mendorong kegiatan penelitian kolaborasi, baik secara nasional maupun internasional.

Kerangka umum kolaborasi adalah terkait eksistensi karakteristik geografis, jenis tanaman kopi, pola budidaya serta pola kelembagaan kopi rakyat yang berbeda di setiap sentra produksi, sehingga kerjasama konsorsium penelitian diharapkan memperkuat pola agroforestri kopi rakyat sesuai regulasi perhutanan sosial (Permen LHK No. 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial) yang menjadi bagian dari strategi penanganan dampak perubahan iklim dan memberikan penekanan penyelesaian permasalahan spesifik lokal serta meningkatkan keunggulan spesifik lokasi model agroforestri kopi.

Konsorsoum penelitian mendukung Prioritas Riset Nasional 2020 – 2024, Fokus Riset Multidisiplin dan Lintas Sektor, dengan isu strategis nasional Perubahan Iklim; dan Perpres No 28 tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.

Tim peneliti Universitas Teuku Umar bertanggung jawab mengembangkan model agroforestri kopi berbasis perhutanan sosial. Universitas Jember bertanggung jawab mengembangkan model agroforestri kopi berbasis ekowisata, Universitas Borneo Tarakan bertanggung jawab mengembangkan model agroforestri kopi berbasis indikasi geografis (IG) mitigasi iklim dan Universitas Padjajaran bertanggung jawab mengembangkan model agroforestri kopi berbasis ekonomi sirkular.

Humas UTU.