MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar kembali mengukir prestasi, kali ini prestasi dipersembahkan oleh tim Dosen dari Prodi Akuakultur yang berhasil lolos proposal hibah pendanaan dari Kemendikbud Ristek melalui program Matching Fund Kedaireka tahun 2023.
Dengan demikian tahun 2023 Universitas Teuku Umar berhasil mendapatkan 4 proposal hibah kedaireka. Program Matching Fund ini menjadi salah satu nilai tambah dan media peningkatan kolaborasi antara Universitas Teuku Umar dengan mitra, yang akan memberikan kemanfaatan dan relevansi pengembangan ilmu dan teknologi.
Penerima bantuan pendanaan program matching fund 2023 kali ini yaitu reka cipta dengan judul: “Peningkatan Daya Saing Pembudidaya Ikan di Kabupaten Aceh Singkil Melalui Inovasi Pakan Mandiri Berbasis Bahan Baku Lokal”, dengan ketua tim pengusul Afrizal Hendri, M.Si dengan mitra adalah Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Singkil.
Menurut Afrizal Hendri Program Inovasi Pakan Mandiri berbasis bahan baku lokal yang ia usulkan bersama tim ini adalah solusi atas tantangan yang dihadapi para pembudidaya ikan.
Pakan ikan merupakan komponen input yang dapat mempengaruhi produksi dari bisnis budidaya ikan/udang (aquaculture), dan bisa berdampak kepada keberlanjutan bisnis tersebut, mengingat 50-70% cost operasional budidaya adalah untuk komponen pakan.
Lanjutnya, Kabupaten Aceh Singkil adalah salah satu Kabupaten pesisir di wilayah Provinsi Aceh yang berpotensi untuk pengembangan sektor aquaculture baik laut, payau, dan tawar. “Hasil diskusi kami dengan pihak Dinas Perikanan setempat, didapatkan informasi bahwa terdapat ± 55 kelompok budidaya yang masih aktif berproduksi,” kata Afrizal
Namun inovasi dan pengelolaan pakan mandiri di Kabupaten Aceh Singkil belum optimal karena terkendala kapasitas stakeholder (pengetahuan bahan baku, iptek, dan pendampingan). “Bahkan beberapa pembudidaya ikan mulai mengeluh karena bisnisnya tidak menghasilkan keuntungan yang optimal dan terancam tutup (stop produksi),” jelasnya
Dengan demikian perlu pengembangan pembuatan pakan buatan berbahan baku lokal di sentra-sentra kegiatan budidaya perikanan dalam rangka mewujudkan bisnis budidaya berkelanjutan dan mandiri.
Secara teknis, sebagian besar bahan baku untuk pembuatan pakan ikan seperti tepung ikan, polishing, tepung jagung, tepung bungkil sawit dan sebagainya tersedia di Kabupaten tersebut.
Berikut dosen yang terlibat Afrizal Hendri, S.Pi.,M.Si ketua tim pengusul (Insan PT), Sufal Diansyah, S.Kel.,M.Si (Insan PT), Fazril Saputra, S.Kel.,M.Si (Insan PT), Khairul Samuki, S.Pi.,M.Si (Insan PT), dan Alfis Syahril, S.Pi.,M.Si (Insan PT). Serta melibatkan 5 mahasiswa MBKM dari prodi Akuakultur.
Sesuai dengan MBKM, Universitas Teuku Umar mengikutsertakan mahasiswa dalam program matching fund ini. Mahasiswa diharapkan dapat belajar, berkontribusi, dan memiliki pengalaman kerja di dunia industri dan dunia kerja lewat keterlibatan itu.
Tahapan yang dilakukan untuk mengajukan pendanaan inovasi ini yaitu, dimulai dari tahapan proposal awal dimana kita dituntuk untuk dapat merancang proposal yang singkat namun dapat menjelaskan kedalaman permaslahan secara singkat dan jelas.
Tahapan berikutnya yaitu proses pitching dimana hasil proposal awal diverifikasi oleh team reviewer dari MatchingFund untuk melihat apakah inovasi yang kita usulkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan kesiapan mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini terutama untuk pendanaan yang tidak akan di danai semuanya oleh MatchingFund namun dibiayai oleh bersama.
Setelah melalui tahapn Pitching tahap selanjutnya yaitu tahapan verifikasi kelayakan proposal, dimana tahapan ini memverifikasi proposal yang diajukan dan dana yang diajukan melalui MatchingFund. Tahapan ini menjelaskan rasionalitas permasalahan yang dihadapi dan rasionalitas anggaran yang diajukan ujar Afrizal Hendri dalam paparan nya.
Diakhir penantian tim dosen/peneliti dari Prodi Akuakultur berhasil sebagai pemenang dalam usulan Kedaireka tersebut, dengan jumlah persetujuan dana MF sebesar (Rp) 508,110,000. (Lima Ratus Delapan Juta Seratus Sepuluh Ribu Rupiah).
Rektor Universitas Teuku Umar, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si mengapresiasi atas keberhasilan tim dosen Prodi Akuakuktur yang berhasil merahi dana hibah program kedaireka.
Kedaireka sebagai wadah kolaborasi diharapkan mendorong terbentuknya ekosistem tersebut, yaitu iklim inovasi dengan sinergi yang inklusif antara unsur pemerintah, kampus, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dan media (penta helix).
“Secara kelembagaan kita menyampaikan rasa bangga, syukur, dan apresiasi kepada seluruh tim dosen yang berhasil meraih pendanaan matching fund Kedaireka tahun 2023, semoga dapat menginpirasi bagi dosen lainnya dan terus dapat meningkatkan pencapaian di tahun akan datang,” kata Rektor
Mantan Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Universitas Teuku Umar dua periode itu menuturkan dengan adanya program matching fund kedaireka dapat memberikan kesempatan kepada Dosen untuk bisa menyalurkan inovasi serta gagasannya.
“Ini kesempatan emas kita. Tentunya dengan program mercusuar kemendikbudristek ini akan memberikan banyak manfaat bagi kita diperguruan tinggi untuk pemenuhan Indikator Kinerja Utama kita,” harapnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).