MEULABOHUTU | Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) terkait revisi kurikulum. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 25 sampai 26 Juni 2024, bertempat di Ruang Rapat Senat dan Aula Iskandar Muda, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU.

Kegiatan tersebut diikuti oleh para dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian dan sejumlah dosen di lingkup Fakultas Pertanian UTU. Kegiatan FGD menghadirkan narasumber yaitu Ibu Prof. Dr. Ir. Yuliani Aisyah, S.TP., M.Si., dari Departemen Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala sekaligus menjabat sebagai reviewer kurikulum di Universitas Syiah Kuala dan Ketua Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) cabang Provinsi Aceh. Turut hadir pada pembukaan acara, Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdi Faizin, M.Si. dan Wakil Dekan 1 Fakultas Pertanian, Dr. Irvan Subandar, S.P., M.P.

Rusdi Faizin dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kurikulum sebagai perangkat pendidikan dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, serta kurikulum juga termasuk amanah institusi yang harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan IPTEK yang dituangkan dalam capaian pembelajaran lulusan melalui rumusan kompetensi.

“Hal ini nantinya akan dicapai oleh lulusan pada program studi yang menjadi standar kompetensi lulusan, CPL juga perlu disesuaikan untuk tiap matakuliah wajib maupun pilihan pada program studi maupun fakultas,” kata Dekan

Sementara Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Teuku Umar, Lia Anggraeni, SP., M.Sc menyebutkan bahwa kurikulum PS THP sudah memasuki tahun pemberlakuan yang ke 4 tahun, sehingga perlu untuk dilakukan peninjauan kembali kurikulum dan peremajaan baik mata kuliah, bobot sks, hingga penentuan CPL, dan CPMK yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang teknologi hasil pertanian.

“Sehingga nantinya, kurikulum yang baru bisa menjadi penentu lahirnya sarjana-sarjana teknologi pertanian yang mempunyai sikap, kemampuan kognitif, dan psikomotorik yang siap dipakai dalam dunia kerja,” kata Lia Anggraeni

Prof. Yuliani Aisyah dalam paparannya menyampaikan, secara garis besar penyusunan kurikulum meliputi, perumusan profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, dan matriks capaian pembelajaran. Pengembangan kurikulum Pendidikan Tinggi sesuai dengan KKNI dan SN DIKTI pendekatan OBE sesuai dengan Permendikbudristek No. 53 tahun 2023, hal-hal yang perlu diperhatikan terkait CPL, kuantitas CPL yang tidak perlu terlalu banyak serta pembobotan CPL.

Untuk memudahkan dalam pengukuran setiap aspek, dapat dibantu dengan membuat portofolio OBE disetiap mata kuliah yang mencakup capaian pembelajaran lulusan (CPL), Capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), matriks kesesuaian CPL-CPMK-PL, kriteria dan standar penilaian, bobot penilaian, kumpulan soal tugas, kuis dan ujian.

Narasumber juga menambahkan yang menjadi salah satu elemen penting dalam pengukuran CPL dan CPMK yaitu unit evaluasi, terkait dengan pengukuran sikap, pengukuran pengetahuan, dan pengukuran keterampilan, sehingga nantinya seluruh komponen penilaian akan termuat dalam transkip nilai setiap mata kuliah. Parameter lain yang tidak kalah penting adalah ekuivalensi mata kuliah. Ekuivalesi mata kuliah diperlukan jika terdapat perubahan pada mata kuliah, yang meliputi penghapusan mata kuliah, penambahan mata kuliah, pengurangan SKS dan penambahan SKS.

Tindak lanjut dari kegiatan FGD ini berupa perbaikan draft kurikulum, audiensi dengan stakeholder yang menjalin kerja sama dengan Prodi Teknologi Hasil Pertanian. Sehingga nantinya akan tersusun menjadi buku kurikulum yang dapat diimplementasikan dalam waktu  dekat. (Humas UTU)