MEULABOHUTU  | Pada Senin, Pukul 13.15 di ruang kuliah U2A-204 dilaksanakan praktikum Diplomasi, Lobbi, dan negosiasi yang merupakan CPMK Komunikasi dan Advokasi Kebijakan. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu menerapkan teknik-teknik komunikasi kebijakan. Praktikum diplomasi, lobbi, dan negosiasi ini mengangkat konsep simulasi sidang PBB atau dikenal dengan MUN (Model United Nations).

Diangkatnya konsep ini untuk memberikan pengatahuan dan pandangan baru kepada mahasiswa Ilmu Administrasi Negara bagaimana negara-negara di dunia berdiskusi dalam merumuskan kebijakan dan memberikan wawasan global yang menyangkut kondisi dunia saat ini.

MUN merupakan simulasi konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dimana peserta berperan sebagai diplomat dari negara-negara anggota PBB dan mencoba memecahkan masalah global dengan menyusun resolusi. Isu yang diangkat dalam simulasi sidang PBB ini adalah batubara sebagai bahan bakar dan sumber energi untuk industrialisasi.

Penggunaan batu bara sebagai sumber energi industri menjadi sumber energi yang penuh kontroversi karena dampak yang ditimbulkannya seperti kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.

Praktikum diawali pengantar oleh dosen pengampu mata kuliah Komunikasi dan Advokasi Kebijakan Fadli Afriandi, S.IP., M.A. yang merupakan lulusan Hubungan Internasional kemudian praktikum dimulai oleh pimpinan sidang yang telah dipilih oleh forum. Dalam simulasi sidang PBB ini, mahasiswa dilihat kemampuan komunikasi formal dan informalnya, kecakapan dalam berbicara, kemampuan dalam membangun argumen berdasarkan data, dan etika sidang.

Praktikum ini merupakan pertama diselenggarakan oleh prodi Ilmu Administrasi Negara dan bahkan Universitas Teuku Umar. Nurmayanti, mahasiswa yang mengikuti praktikum ini sangat bersemangat karena menjadi pengalaman yang berharga karena melatih komunikasi lebih baik lagi, mendapatkan insight baru tidak hanya teori yang diperoleh namun juga komunikasi secara praktis.

Mepriza menambahkan bahwa melalui praktikum ini mereka dapat melatih public speaking, menambah pengetahuan global, dan meningkatkan kemampuan debat.

Harapannya praktikum ini dapat berlanjut di semester berikutnya mendapat perhatian lebih, khususnya penyediaan sarana dan prasarana praktikum mengingat besarnya dampaknya bagi mahasiswa. Mahasiswa juga diharapkan agar berani mengikuti Model United Nations yang diadakakan di level nasional bahkan internasional. (Humas UTU).