MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar acara pelepasan dan pemberangkatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN T MBKM) bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Provinsi Aceh, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh, DPMG Aceh Selatan, serta LSM SKALA. Acara pelepasan berlangsung di ruang rapat senat, GKT, Kampus UTU, Rabu (18/9/2024).
Pelaksanaan KKN T MBKM akan berlangsung selama 4 bulan di Kabupaten Aceh Selatan yang dimulai 18 September 2024 – 18 Desember 2024 yang diikuti sebanyak 44 mahasiswa. Mereka akan ditempatkan di 22 desa di dua kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Lokasi-lokasi KKN tersebut meliputi Kecamatan Kluet Timur dan Kluet Selatan.
KKN T MBKM Tahun 2024 ini adalah program KKN MBKM yang pertama sekali dilaksanakan dengan konsep penempatan peserta dalam jangka waktu 4 bulan. Mereka akan melaksanakan dua program utama yaitu tentang pengisian Sistem Informasi Gampong (SIGAP) dan program pengentasan stunting. Program ini secara khusus mengakomodasi program Bangga Kencana dari BKKBN dan program DPMG.
Acara pemberangkatan dihadiri oleh Rektor UTU Prof Dr. Ishak Hasan, M.Si, Wakil Rektor Bidang I, Dr. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc, Kepala LPPM PMP Ir. Yuliatul Muslimah, MP, Korpus KKN Sufriadi, SP., MP, Korpus MBKM Al Munawir, S.Si., M.Sc, para dosen pendamping lapangan serta para panitia dan mahasiswa peserta KKN T MBKM.
Dalam sambutannya, Prof Ishak Hasan menghimbau agar mahasiswa dapat melaksanakan program kerja yang telah disusun dengan lancar dan tepat waktu. “Saya berharap program kerja mahasiswa peserta KKN dapat bermanfaat bagi masyarakat di lokasi KKN“. Ujarnya.
Rektor juga menyampaikan pesan agar mahasiswa mampu beradaptasi, berbaur dengan masyarakat, serta menjaga diri dan nama baik kampus.
Rektor menekankan pentingnya hubungan dinamis antara dunia akademik dengan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri. Beliau menyampaikan bahwa KKN adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari pola kebermanfaatan dalam kehidupan nyata.
“Mari kita manfaatkan setiap ruang dan kesempatan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,” lanjutnya. Beliau juga menekankan bahwa setiap mahasiswa adalah kader yang belajar untuk menggali dan memahami, serta memberikan manfaat kepada orang lain.
Sufriadi, Korpus KKN menjelaskan bahwa KKN-MBKM “Membangun Desa” termasuk dalam kategori KKN MBKM Mandiri. Program ini bertujuan agar mahasiswa bisa belajar dari pengalaman nyata di desa dan masyarakat, serta mampu menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus.
Dengan semangat dan dukungan penuh dari universitas, para peserta KKN-MBKM diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dan membawa perubahan positif bagi masyarakat desa lokasi KKN.
Sementara Wakil Rektor 1, Dr. M. Aman Yaman turut menyampaikan semangat kepada para mahasiswa peserta KKN MBKM. “nantinya mahasiswa juga harus bisa memberikan contoh yang baik terhadap orang-orang yang berada di sekitar, apalagi fokus KKN sekarang tentang SIGAP dan Stunting. “Nanti coba dicari informasi, digali lebih jauh, dan dilihat apa penyebab di beberapa gampong itu menurut data BKKBN angka stuntingnya tinggi,” pesan Dr. M. Aman Yaman.
Jika sudah mendapatkan data, mahasiswa nanti bisa menganalisa dan mencari jalan keluarnya apa yang harus dilakukan, sehingga di gampong tersebut ada perubahan. “Mahasiswa akan ditempatkan di gampong itu empat bulan, dan disana nanti akan belajar kondisi riil ditengah masyarakat, karena begitu tamat nanti juga kembali ke masyarakat,” tuturnya.
Melalui MBKM ini, diharapkan mahasiswa bisa menyesuaikan diri, karena hanya 20 persen alumni itu di seluruh perguruan tinggi bisa bekerja sesuai bidangnya, 80 persen lagi kerjanya diluar kompetensi keilmuannya.
“Sehingga dengan ada pengalaman ini, diharapkan nantinya lebih kuat menghadapi tantangan setelah sarjana,” pesan Warek 1.