MEULABOHUTU | Tim dosen Fakultas Pertanian Universitss Teuku Umar menggadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan melatih warga Gampong Mesjid Tuha, Meureubo, Aceh Barat mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik, Rabu, 1 November 2023.

Kegiatan yang mengusung topik pembuatan media tanam dan pupuk cair berbahan baku limbah organik tersebut diikuti oleh 30 orang anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Putih gampong setempat.

Tim Dosen terdiri dari 3 orang dosen Fakultas Pertanian yaitu Ir. Sri handayani, SP., M.Si, Sufriadi, SP., MP dan Liston Siringgo Ringgo, SP., M.Si dan seorang dosen Fakultas Ekonomi Ivon Jalil, SE., MM.

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa pemberdayaan masyarakat agribisnis yang merupakan wujud nyata dari implementasi media pembelajaran yang tepat.

Adapun mahasiswa yang terlibat adalah Ananda Rizky pratama, David Triansaf, Delima Fitria, Wira Santia, dan Nailil Hamidi.

Secara administrasi mahasiswa juga memberikan buku profil kelompok wanita tani tersebut yang telah dihimpun sebelumnya melalui kegiatan observasi, mengidentifikasi potensi sumber daya alam, lingkungan dan sumber daya sosial dilingkup wilayah masyarakat agribisnis.

Dalam pelatihan ini masyarakat diajarkan terkait bagaimana proses pembuatan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman warga. Pembuatan pupuk organik bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah organik yang dihasilkan menjadi pupuk organik untuk meningkatkan nilai guna sampah yang selama ini hanya dibuang atau dibakar saja, yang dapat mencemari lingkungan.

Dengan mengolah sampah menjadi pupuk organik, masyarakat dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki banyak manfaat seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman

Ketua Program PkM UTU, Sri Handayani menuturkan bahwa pelatihan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, guna menambah kemampuan para kader KWT  dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. Pelatihan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk melakukan pengelolaan sampah organik, memberikan informasi mengenai proses dekomposisi sampah sisa makanan rumah tangga menjadi pupuk cair dan pupuk kompos dan membekali pengetahuan penggunaan alat komposter untuk menghasilkan pupuk.

“Dengan mengolah sampah menjadi pupuk organik, masyarakat dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki banyak manfaat seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman,” ujar Sri Handayani

Dalam pembuatan pupuk organik, bahan – bahan yang digunakan juga sangat mudah didapat seperti sampah sisa sayur atau buah. Selain itu proses pembuatannya juga sangat mudah dengan menggunakan alat yang juga tersedia di rumah tangga seperti ember, dan lain-lain.

Ketua KWT Gampong Mesjid Tuha Saripah menyambut baik kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diadakan oleh para dosen UTU. Saripah berharap kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat akan memiliki berbagai keterampilan dan wawasan baru bagi masyarakat.

Sementara Nasril, Keuchik Mesjid Tuha mengucapkan terima kasih kepada yim Dosen UTU telah memberi kesempatan kepada warga gampongnya untuk mengetahui mengenai pupuk organik cair. “Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Ibu dosen, dengan adanya kegiatan dosen mengabdi dapat menambah pengetahuan masyarakat. Semoga ilmunya bisa bermanfaat dan kedepannya bisa diaplikasikan  lagi.

Harapannya, melalui dosen mengabdi kegiatan dapat terus berkelanjutan agar dapat memberikan kontribusi untuk memaksimalkan pengelolaan limbah rumah tangga. (Humas UTU ).