MEULABOH – UTU | Ir. Meylis Safriani, ST., MT, Dosen program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar sukses mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Sumatera, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementrian PUPR yang diselenggarakan mulai 18-22 September 2024 di Hotel Batam, Kepulauan Riau. Semua kegiatan disponsori oleh BJKW I Sumatera
Pelatihan yang dilakukan selama 5 hari tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para peserta terdiri dari dosen-dosen serta para guru SMK di Sumatera. Ada 24 peserta yang terpilih seleksi mengikuti pelatihan ini diantaranya dari Kampus Universitas Syiah Kuala, Universitas Teuku Umar, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Universitas Ekasakti, Universitas Abdurrab Riau, STT Payakumbuh, SMKN 3 Tanjungpinang, SMKN 1 Bireuen, dan SMKN 2 Simpang Kiri.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat menjadi instruktur bidang konstruksi bersertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Meylis Safriani, ia berharap pelatihan ini sebagai wadah khusus untuk terus mengembangkan relasi dan peningkatan SDM baik di tingkat provinsi, regional maupun nasional. Banyak ilmu yg kami dapat dari master instruktur berskala nasional dari kementerian.
Meylis menjelaskan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu program prioritas nasional yang dicanangkan pemerintah Indonesia dalam rangka memperkuat daya saing bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sektor konstruksi, sebagai tulang punggung dari pembangunan infrastruktur, membutuhkan tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan memiliki sertifikasi sesuai dengan standar nasional.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah telah menerbitkan berbagai regulasi yang mengatur tentang tenaga kerja di bidang konstruksi, salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Dalam undang-undang ini, diwajibkan bahwa setiap tenaga kerja konstruksi harus memiliki sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional. Sertifikasi kompetensi tenaga kerja ini bertujuan untuk menjamin bahwa tenaga kerja konstruksi memiliki keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri serta standar yang telah ditetapkan.
Namun, dalam proses penerapan sertifikasi kompetensi, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah keterbatasan jumlah asesor yang memiliki kualifikasi untuk menilai dan menguji kompetensi tenaga kerja konstruksi. Kebutuhan akan asesor kompetensi semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya tenaga kerja yang memerlukan sertifikasi. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kapasitas asesor kompetensi guna menjawab kebutuhan tersebut.
Lebih dari itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan daya saing tenaga kerja konstruksi Indonesia di kancah global. Dengan memiliki sertifikat kompetensi yang diakui secara internasional, tenaga kerja konstruksi Indonesia tidak hanya dapat bersaing di pasar domestik, tetapi juga berpeluang untuk terlibat dalam proyek-proyek konstruksi di luar negeri.
BJKW I Sumatera menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan Asesor Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi. Proses penjaringan peserta seleksi sudah lama dilakukan sejak 15 Maret 2024 yang lalu. Setelah penyeleksian berkas administrasi dan kelayakan calon peserta seperti peserta harus memiliki SKK( Sertifikat Kompetensi Kerja) bidang Konstruksi, dan kelayakan portofolio maka terpilihlah 24 peserta dari berbagai kampus dan SMK di Sumatera.
Kepala BJKW I Banda Aceh Bapak Indra Suhada, ST., MT menyatakan bahwa Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, Balai Jasa Konstruksi Wilayah I menyelenggarakan Pelatihan Asesor Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi. Pelatihan ini bertujuan untuk menghasilkan asesor-asesor kompeten yang mampu menilai dan menguji kompetensi tenaga kerja konstruksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Dengan tersedianya asesor yang handal, diharapkan proses sertifikasi kompetensi tenaga kerja konstruksi dapat berjalan lebih cepat dan tepat, sehingga mendukung percepatan pembangunan infrastruktur nasional. Di Indonesia terdapat lebih 700ribu pekerja konstruksi, namun yang memiliki sertifikasi di bidang konstruksi hanya 300ribuan sehingga amanat dari Kementerian PUPR perlu mempercepat proses serkom untuk semua tenaga konstruksi agar mendapatkan tenaga kerja yang handal di bidangnya. Kegiatan pelatihan bagi asesor ini bertujuan untuk mempercepar proses tersebut dikarenakan jumlah asesor di Aceh, Sumatera bahkan Indonesia masih minim.
Selama 4 hari peserta diberikan materi oleh Master Asesor yakni Dr Johanes dan Dr Nurul mengenai pemahaman kompetensi asesor, dimensi kompentensi, dilatih proses review mulai merencanakan Instrument Assessment hingga Memberikan Konstribusi Validasi Assesment.
Pada hari terakhir, dilakukan uji pemahaman kepada para calon asesor yakni praktek dengan asesi, uji tulisan untuk mengetahui pemahaman peserta, serta ujian wawancara.setelah mengikuti serangkaian acara tersebut, dari UTU Ir Meylis Safriani ST MT lulus dinyatakan asesor berkompeten. (Humas UTU).