MEULABOHUTU | Akhir bulan September 2023 lalu, tim dosen Prodi Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar melakukan penelitian tentang keanekaragaman makroalga dan potensi pengelolaannya.

Makroalga berfungsi sebagai produsen primer, tempat perlindungan, habitat pengasuhan, sumber makanan bagi biota laut lainnya, dan penyerap karbon sehingga dapat mengurangi dampak pemanasan global.

“Pesisir pantai lhokbubon, Samatiga, Aceh Barat kaya akan potensi sumber daya makroalga, khususnya anggur laut yang merupakan sumber pangan potensial karena kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan,” jelas Dr. Edwarsyah ketua tim peneliti

Beberapa spesies makroalga lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah spesies alga merah Galaxaura sp dan Gigartina sp, rumput laut Eucheuma sp yang biasa digunakan sebagai bahan dasar karagenan dan agar-agar, alga hijau Halimeda sp, serta alga coklat Sargassum sp. “Keragaman spesies makroalga ini menandakan masih baiknya ekosistem laut di pantai Lhokbubon, sehingga bisa mendukung kehidupan bermacam-macam spesies makroalga tersebut,” ungkap Dr. Edwarsyah

Dr. Edwarsyah yang juga menjabat ketua Pusat Peneliti Lingkungan Hidup Universitas Teuku Umar mengatakan makroalga merupakan salah satu potensi dari pesisir yang ada di aceh, sudah seharusnya para akademisi untuk melakukan kajian tentang potensi makroalga, sehingga dapat memberikan rekomendasi ilmiah bagi para stakeholder untuk membuat kebijakan dan menjadi sumber referensi bagi akadmisi lainnya agar turut serta mengkaji tentang manfaat makroalga tersebut.

Mikroalga merupakan tumbuhan renik yang berukuran mikroskopik yang termasuk dalam kelas alga dan hidup sebagai koloni maupun sel tunggal. Di bumi, ada sekitar 200.000 – 800.00 spesies mikroalga, dimana baru sekitar 35.000 spesies yang telah teridentifikasi.

Adapun tim dosen peneliti dari Program Studi Sumber Daya Akuatik terdiri dari Dr. Edwarsyah, Rika Astuti, Roni Arif Munandar, Nabil Zurba dan Jerry Gunandar. (Humas UTU).