MEULABOHUTU | Dua dosen Prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar, Khairunnas, DCN, M.Kes dan Teuku Mulyadi, S.Tr. Gz, MKM menjadi narasumber dalam kegiatan tatalaksana gizi buruk yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya, Rabu -Jum’at tanggal 29 November – 1 Desember 2023.

Khairunnas membawakan materi mengenai pengelolaan terintegrasi upaya penanggulangan gizi buruk pada belita sementara Teuku Mulyadi menyampaikan materi seputar kebijakan pencegahan dan tata laksana gizi buruk pada balita.

Khairunnas kepada Humas UTU mengatakan kegiatan itu dilaksanakan sebagai upaya menekan angka stunting di provinsi Aceh. Mengingat tingginya angka Gizi Buruk terutama di Propinsi Aceh dari 10 Propinsi di Indonesia.

“Aceh termasuk 10 besar angka status Gizi buruknya, hal tersebut berdasarkan hasil Survey Gizi tahun 2022. Dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya mengadakan pelatihan Tata Laksana Penanggulangan Gizi Buruk di Kabupaten Nagan Raya,” kata Khairunnas yang juga ketua prodi Gizi UTU

Acara tersebut diadakan di Hotel Grand Nagan yang dikuti oleh Dokter Puskesmas, Ahli Gizi dan Bidan yang dinas di Puskesmas se Kabupaten Nagan Raya.

Kegiatan pelatihan tersebut bertujuan untuk menekan kematian bayi atau balita, dan menurunkan prevalensi gizi kurang dan buruk di Kabupaten Nagan Raya.

Kegiatan ini juga salah satu cara dalam penanganan anak stunting yang saat ini menjadi perhatian pemerintah Pusat. Agar anak yang gizi buruk tidak sampai mengalami stunting tatalaksana gizi buruk yang tepat dapat menjadi solusi, sambung Teuku Mulyadi

“Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya menangani setiap kasus yang ditemukan oleh tim kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan,” kata Teuku Mulyadi

Peran serta kader kesehatan dalam pemantauan tumbuh kembang anak yang dilaksanakan setiap bulan di Posyandu menjadi sangat penting untuk segera mungkin memberikan intervensi gizi kepada bayi dan anak yang gizi buruk. Semoga kedepan tim dalam penanganan gizi buruk dapat bekerja dengan baik menuju generasi emas Nagan Raya yang kita dambakan. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).