MEULABOHUTU | Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu ajang kompetisi mahasiswa dalam eksistensi diri berdasarkan pemikiran dan perilaku yang ditunjukkan mahasiswa yang akan bersifat kreatif (unik dan bermanfaat) dan konstruktif (dapat diwujudkan). Lulusan Perguruan Tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill.

Dari keempat keterampilan tersebut perlu dimiliki oleh mahasiswa agar dapat menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya.

Universitas Teuku Umar sangat mendukung dan mendorong sepenuhnya kegiatan tersebut, secara tidak langsung dapat meningkatkan mutu lulusan Perguruan Tinggi. Atas dasar itu, melalui Pusat Kreativitas Mahasiswa Universitas Teuku Umar pada Rabu (7/2/2024) mengadakan kegiatan Sosialisasi PKM 2024.

Kegiatan tersebut berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom meeting yang diikuti ratusan mahasiswa dan dosen dengan menghadirkan Prof. Dr. Med. dr. Indwiani Astuti, dosen di Universitas Gadjah Mada yang juga reviewer nasional PKM 2024.

Koordinator Pusat PKM UTU, Yarmaliza, SKM., M.Si  menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan Sosialisasi PKM 2024 dapat memberikan gambaran yang jelas terkait persiapan dokumen proposal PKM yang nantinya akan diusulkan melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dibawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) sebagai kriteria PKM yang dapat didanai atau mendapatkan insentif dalam mewujudkan dan menjalankan kegiatan yang telah diusulkan.

Dalam pembukaannya Rektor UTU, Prof Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si menyampaikan pesan kepada para dosen agar dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif dan unggul dalam prestasi. Beliau juga menuturkan agar kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa Universitas Teuku Umar.

“Program Kreativitas Mahasiswa bukan hal yang baru bagi kita semua, setiap tahun kegiatan ini selalu ada dan kita ikuti. Akan tetapi pada tahun ini tentunya saya berharap bisa lebih baik dari tahun sebelumnya, banyak proposal kegiatan mahasiswa UTU yang lolos ke tahap final atau PIMNAS”, harap Rektor.

Rektor berharap di tahun 2024 ada banyak proposal yang masuk, semakin banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan PKM dan Dosen ikut terlibat sebagai pembimbing maka akan semakin besar peluang untuk menang. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2024 peserta yang mengirimkan proposal akan mendapatkan reward. Hal itu sebagai bentuk upaya untuk menumbuhkan semangat siswa sebelum berkompetensi.

“Belum menang aja udah dapat reward, apalagi kalau udah menang, maka akan double reward”, sambung Rektor.

Dalam paparannya Prof. Indwiani Astuti memaparkan mengenai tiga hal pokok yang perlu diasah mahasiswa untuk meningkatkan minat dan bakat. Tiga hal itu adalah pikiran, perasaan dan ketrampilan. Selain itu, beliau juga menyampaikan mengenai perbedaan pada setiap bidang PKM dan format proposal PKM secara umum dan teknis. Disinggung juga mengenai perbedaan pemberian anggaran dana pada setiap bidang-bidang PKM.

“PKM itu intinya adalah kreatif dan sifatnya kompetitif. Setiap proposal yang masuk akan dinilai, yang terbaik akan lolos dan didanai,” katanya

Adapun tujuan PKM yaitu memandu mahasiswa menjadi pribadi tahu aturan dan taat aturan, kreatif & inovatif, obyektif & kooperatif dalam membangun kebhineka tunggalikaan intelektual.

Prof. Indwiani turut memaparkan waktu pelaksanaan PKM berkisar 4-5 bulan, selain itu juga pendanaan yang bersumber dari belmawa sebesar 6-10 juta per proposal yang lolos seleksi. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)