MEULABOH – UTU | Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Agoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar melakukan pengabdian masyarakat memberikan pelatihan pengolahan sampah organik kepada ibu-ibu PKK. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 2 September 2023 di Gampong Drien Rampak, Johan Pahlawan, Aceh Barat.
Kegiatan tersebut melibatkan 3 orang dosen dan 5 orang mahasiswa untuk mendukung program MBKM. Ketiga dosen tersebut adalah Agustinur, S.Si, M.Sc; Dewi Junita, SP., M.Si dan Sumeinika Fitria Lizmah, S.Si., M.Si. Sementara itu para mahasiswa akan mendapatkan rekognisi Mata Kuliah melalui kegiatan tersebut.
Tim dosen turut menghadirkan 3 orang narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup, Penyuluh Pertanian dan Pegiat lingkungan dari PKK Kabupaten. Para peserta diberikan edukasi terkait manajemen sampah rumah tangga, mulai dari pemisahan sampah berdasarkan jenis, pemisahan sampah berdasarkan manfaat, bahaya sampah jika tidak ditangani serta peluang-peluang usaha yang dapat diupayakan dari pengelolaan sampah.
Selain itu, peserta juga diajarkan cara membuat kerajinan dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar.
Ketika dihubungi pasca kegiatan, Syifa Rohmah Agustinur selaku ketua tim pelaksana menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan hibah kompetisi nasional yang diadakan oleh Direktorat jenderal pendidikan tinggi, riset, teknologi dan pengabdian masyakat (DRTPM) Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi tahun 2023, dengan skema kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kondisi timbulan sampah yang semakin meningkat, terutama di kawasan padat penduduk,” jelasnya
Oleh sebab itu melalui kegiatan ini masyarakat diberikan pemahaman terkait konsep 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) dalam mengelola sampah rumah tangga. Masyarakat juga diberikan keterampilan untuk membuat berbagai kerajinan berbahan dasar sampah rumah tangga seperti keranjang, pot bunga, wadah penyimpanan dan berbagai hiasan.
Agustinur mengatakan, proses pengolahan sampah yang tidak tepat menyebabkan sampah-sampah terus meningkat dan tidak teratasi, salah satunya dialami oleh masyarakat desa Drien Rampak.
Menurutnya dengan pengolahan limbah menjadi sampah organik akan bisa menjadi solusi guna menjawab permasalahan kelangkaan pupuk kimia, yang saat ini merupakan masalah yang sering dihadapi oleh petani.
“Kami berharap program ini dapat berjalan berkelanjutan sehingga bisa berdampak segnifikan pada lingkungan terutama terkait permasalahan sampah dan bisa menjadi alternatif dalam memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani desa setempat,” ujar Agustinur.
Sementara Keuchik Gampong Drien Rampak, Said Hamidi, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh tim Dosen UTU.
Said Hamidi berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan sehingga masyarakat mendapatkan pendampingan secara berkelanjutan hingga dapat mandiri dalam mengelola sampah untuk menghasilkan barang yang bermanfaat dan bernilai secara ekonomi.
Melalui kegiatan kegiatan ini tim pelaksana juga menghibahkan sejumlah barang seperti paket pembuatan kerajinan tangan dan tong sampah 3 warna yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mendukung keberlanjutan kegiatan. (Humas UTU).