MEULABOH – UTU | Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar mengadakan Workshop Peninjauan Kurikulum Program Studi Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini mengahadirkan dua narasumber yaitu Defriman Djafri, Ph.D (Dosen FKM Universitas Andalas) dan Dr. Besral, M.Sc (Dosen FKM Universitas Indonesia).
Bertempat di Aula GKT, Lantai II Kampus UTU. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Dr. T. Alamsyah, SKM., M.PH.
Dekan menyampaikan bahwa peninjauan kurikulum melalui workshop merupakan wahana penting untuk memastikan inovasi kurikulum dapat dikembangkan.
“Riview kurikulum ini menjadi satu keniscayaan, selain karena banyaknya perubahan kebijakan baru pendidikan tinggi di Indonesia dengan Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, seiring faktor eksternal dengan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, harapan masyarakat, pemerintah, orang tua, maupun harapan mahasiswa, dunia usaha dan industry dalam bidang kesehatan,” lanjut Dekan Dr. T. Alamsyah
Workhsop dihadiri peserta dari umum dan juga fakultas baik tendik, maupun mahasiswa dan Dosen FKM UTU. Dekan juga turut mengundang stakeholder terkait seperti Dinas Kesehatan Aceh Barat dan Nagan Raya, para pimpinan Industri seperti PT. Mifa Bersaudara, PT. ASN dan PLTU. Juga dari jajaran Rumah Sakit, BPJS, Puskesmas dan lain-lain.
Rektor UTU yang diwakili Wakil Rektor III Ibrahim, SKM., M.NSc dalam kesempatannya menyampaikan workshop ini harus dimaknai sebagai upaya mendukung visi UTU yaitu sebagai kampus sumber inspirasi referensi dalam bidang agroe and marine industry ” katanya.
Dengan diadakannya kegiatan workshop yang diikuti oleh para dosen dan mahasiswa ini, menurutnya, supaya mampu menyamakan persepsi dan mempersiapkan kurikulum berbasis MBKM dan OBE agar nantinya dapat mendukung akreditasi internasional dan menghasilkan lulusan yang baik sesuai yang diharapkan.
Ibrahim juga menyebutkan peninjauan visi, misi dan kurikulum juga sesuai dengan perkembangan zaman. “Zaman sekarang yang serba teknologi, aktivitas masyarakat sangat cepat dan tersebar salah satunya lewat medsos yang begitu luar biasa. Misal persoalan seputaran kesehatan masyarakat bisa disebar dan tersebar di berbagai media sosial maka dampak positifnya akan sangat banyak” ujar Ibrahim.
Lebih lanjut menurut Ibrahim, secara periodik kurikulum harus selalu ditinjau dan diperbaiki sehingga bisa terus mengikuti perkembangan jaman serta perkembangan IPTEK. Juga harus menyelaraskan visi misi sesuai dengan perkembangan jaman.
Sementara Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat, Maiza Duana, SKM., M.Kes menyebutkan bahwa kurikulum yang saat dirancang akan disesuaikan dengan potensi lokal yang kemudian menjadi kekhasan dari S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar.
“Semoga dengan dilaksanakannya workshop peninjauan kurikulum Prodi S1 Kesehatan Masyarakat ini ini kurikukumnya dapat lebih berkualitas yang akhirnya tujuan UTU Unggul dapat segera terwujud,” kata Maiza Duana.
Kaprodi juga menyebutkan kegiatan workshop tersebut dilakukan sekaligus dengan penandatanagan surat kerjasama dengan mitra yg diundang.
Sementara itu Dr Besral dalam kesempatannya menyampaikan terkait tinjauan kurikulum program pendidikan sarjana kesehatan masyarakat. Kmudian Dr Defriman Djafri menyampaikan materi terkait arah pengembangan kurikulum di era Merdeka Belajar Kampus Merdeka. (Aduwina Pakeh)