Meulaboh – UTUNews | Dalam pengembangan tata kelola organisasi di lingkup Universitas Teuku Umar, Satuan Pengawas Internal (SPI) mengadakan kegiatan workshop Penyusunan Profil Risiko dan Risk register di lingkup UTU. Merujuk Permendikbud Nomor 66 tahun 2015, manajemen risiko merupakan suatu keharusan bagi sebuah institusi pendidikan tinggi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan dokumen Akreditasi Perguruan Tinggi UTU menuju unggul.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pimpinan unit masing-masing di lingkup Universitas Teuku Umar seperti Dekan dan wakil Dekan lingkup UTU, Satuan Penjaminan Mutu Fakultas Lingkup UTU, Tim Area 5 Zona Integritas lingkup UTU, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP), dan Unit Penunjang Akademik (UPA) lingkup UTU. Workshop berlangsung pada 24-25 Februari 2025 di Auditorium Universitas Teuku Umar. Narasumber yang hadir pada kegiatan ini adalah Prof. Dr. Witarsa, M.Si., CRA., CRP., CFrA.,CRMP.,CFA. selaku Ketua Dewan Kehormatan SPI PTN Indonesia.

Ketua Tim Pengelola Manajemen Risiko UTU, Delfian Masrura, S.T.,M.T., CRA, dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan workshop ini merupakan upaya Universitas Teuku Umar untuk memastikan bahwa manajemen risiko di lingkup Universitas Teuku Umar dapat dibangun dan berjalan secara transparan dan akuntabel.

“Kita ingin dengan kegiatan ini, para pimpinan unit kerja dapat menjalankan manajemen risiko sebagai salah satu wujud mitigasi risiko yang juga menjadi salah satu syarat penting dalam Akreditasi, ISO dan Zona Integritas masing-masing unit kerja.” ucap Delfian Masrura.

Fatmayanti, S.E., M.Si., selaku Ketua SPI UTU, menambahkan bahwa identifikasi manajemen risiko yang ada unit kerja di lingkup UTU adalah sebuah proses sistematis untuk mengenali dan memahami segala potensi ancaman dan kejadian yang dapat menghambat capaian mutu di lingkup UTU.

Rektor UTU, dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan dan Umum, Prof. Dr. Nyak Amir, S.Pd., M.Pd. berharap para pimpinan unit kerja lingkup unit kerja UTU benar-benar fokus dalam menyusun profil risiko.

“Terlebih manajemen risiko adalah salah satu hal yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas, serta kepatuhan terhadap standar yang sudah ditetapkan oleh lembaga maupun Unit kerja, sehingga semua Tindakan terukur dan kekurangan segera bisa dicatat.” ujar Prof. Nyak Amir.

Dalam sesi pemaparan materi, Prof. Dr. Witarsa mengatakan bahwa tujuan utama manajemen risiko adalah langkah penting sebagai pertimbangan tingkat kemungkinan risiko yang harus terdeteksi sejak awal. Seberapa besar kemungkinan, serta seberapa besar dampak jika sesuatu hal terjadi. Hal-hal mana saja yang bisa diprioritaskan. Menurut Prof. Witarsa, identifikasi itu untuk mencegah kegagalan dari indikator yang sudah menjadi target dan hendak dicapai oleh universitasKegiatan ini berjalan lancar dengan diskusi panel secara interaktif bersama narasumber dan diakhiri oleh presentasi profil risiko dan risk register unit kerja lingkup UTU masing masing unit kerja sebagai luaran kegiatan workshop ini. Luaran kegiatan ini dapat menjadi bahan pertimbangan UTU dalam memitigasi kemungkinan risiko yang dihadapi oleh masing masing unit kerja di lingkup UTU. Manajemen risiko yang baik dalam sebuah organisasi memerlukan keterlibatan berbagai pihak sehingga adanya kegiatan ini dapat menjadi salah satu pendukung keberhasilan pelaksanaan manajemen risiko di lingkup UTU. [HUMAS UTU]

Teks: Delfian Masrura | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.