MEULABOH – UTU | Dalam rangka memperingati International Coffee Day, Program Studi Agribisnis dan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar mengadakan talkshow bertajuk “Potential and Market Review of Aceh Coffee in Japanese and European Markets”. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh para akademisi, praktisi, serta mahasiswa yang tertarik terhadap perkembangan industri kopi Aceh di pasar internasional.

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Ishak, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Prodi Agribisnis dan Fakultas Pertanian atas inisiasi acara ini. “Saya apresiasi upaya yang dilakukan oleh fakultas pertanian dan prodi agribisnis dalam menginisiasi acara ini, semoga dengan wawasan, karakter yang mulia dan skill yang dimiliki mahasiswa akan membuat mereka mampu mengambil bagian di masa depan. Ini juga merupakan langkah strategis dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global,” ujar Prof. Ishak.

Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber utama. Pertama, Mr. Sato Morihiko dari Jepang yang memberikan paparan mendalam tentang potensi pasar kopi Aceh di Jepang. Menurut Mr. Sato, Jepang memiliki budaya kopi yang kuat dan sangat menghargai kualitas serta karakteristik unik dari kopi Aceh, menjadikannya peluang besar bagi eksportir lokal untuk memperluas pasar di negara tersebut.

Narasumber kedua, Dr. Ir. Andriyono Kilat Adhi, ahli agribisnis internasional dan mantan atase pertanian di Uni Eropa membahas potensi kopi Aceh di pasar Uni Eropa. Dalam presentasinya, Dr. Andriyono menyoroti tren peningkatan konsumsi kopi organik dan keberlanjutan di Eropa, yang sejalan dengan metode pertanian regeneratif yang diterapkan oleh petani kopi Aceh.

Sesi terakhir diisi oleh seorang praktisi kopi yang akrab disapa Gembel. Ia membahas etika dan filosofi kopi dari sudut pandang praktisi, memberikan wawasan tentang bagaimana kopi bukan hanya komoditas, tetapi juga simbol budaya dan kebersamaan. “Kopi adalah sarana untuk berbagi cerita dan menciptakan kebersamaan. Melalui kopi, kita bisa mengenal budaya dan filosofi hidup yang lebih dalam,” ujarnya.

Kegiatan talkshow ini berhasil membangkitkan antusiasme para peserta terhadap masa depan kopi Aceh di pasar global, serta memberikan inspirasi untuk terus meningkatkan kualitas dan keberlanjutan industri kopi lokal. (HUMAS UTU).