MEULABOH – UTU  | Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan serta memastikan dosen memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan industri perikanan budidaya, TUK FPIK Universitas Teuku Umar melakukan program Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian Budidaya Perikanan bagi dosen di prodi akuakultur.

Program ini diinisiasi oleh prodi akuakultur sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang perikanan melalui pendidikan yang unggul dan berbasis keahlian.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (9/10/2024) ini diikuti oleh sepuluh dosen prodi akuakultur. Tujuan utama dari program ini adalah memastikan dosen memiliki pengetahuan serta keahlian praktis yang memadai di bidang budidaya perikanan, yang sejalan dengan perkembangan teknologi terbaru serta kebutuhan pasar.

Dalam sambutannya, Mahendra, Ketua TUK FPIK UTU menyatakan bahwa sertifikasi ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah penting dalam menjamin kualitas pengajaran di perguruan tinggi. “Dengan adanya sertifikasi ini, kami memastikan bahwa para dosen tidak hanya menguasai aspek teoretis, tetapi juga memiliki kemampuan praktik yang relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran mahasiswa. Pada akhirnya, ini akan berdampak pada kualitas lulusan yang siap bersaing di industri perikanan yang semakin kompetitif,” ujarnya.

Sementara itu Yusran Ibrahim, Ketua prodi akuakultur, menyampaikan bahwa Uji kompetensi ini mencakup berbagai aspek mulai dari teknik budidaya ikan modern, manajemen lingkungan budidaya, hingga pemanfaatan teknologi terkini dalam budidaya perikanan. Program ini juga dirancang untuk mendorong inovasi di kalangan dosen, agar mereka mampu menciptakan solusi yang aplikatif di bidang perikanan, baik dari segi teknologi, pengelolaan sumber daya, hingga kebijakan.

Program ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara akademisi dan lembaga sertifikasi nasional. Sertifikasi ini tidak hanya bermanfaat bagi dosen, tetapi juga memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri perikanan nantinya, yang pada akhirnya memberikan kontribusi signifikan kualitas SDM perikanan nasional,” tutup Yusran Ibrahim.

Dalam pelaksanaannya, TUK FPIK UTU menugaskan empat asesor metodologinya yaitu 1) Mahendra, 2) Afrizal Hendri, 3) Sufal Diansyah, 4) Zulfadhli, untuk memvalidasi portofolio para peserta dan wawancara. Program ini bekerja sama dengan LSP-KP dan BNSP. Sertifikat yang diterbitkan nantinya diakui secara nasional, dan diharapkan menjadi standar kompetensi bagi dosen di seluruh Indonesia.

Program Studi Akuakultur UTU adalah institusi yang berdedikasi untuk mencetak sumber daya manusia unggul di bidang perikanan budidaya. Dengan program-program pendidikan berbasis riset dan praktik langsung, kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi masa depan sektor perikanan budidaya Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Tempat Uji Kompetensi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU Kabupaten Aceh Barat Kontak: 08526075838. (Humas UTU)