MEULABOHUTU | Program Studi Sumber Daya Akuatik menggelar kegiatan SDA Journey ke-8 dengan tema “Inventarisasi dan Identifikasi Jenis Ikan di Perairan Sungai Meurebo Kabupaten Aceh Barat” dihadiri oleh sejumlah mahasiswa sebagai peserta kegiatan SDA Journey, Sabtu s/d Minggu (28 s/d 29/09/2024). 

Kegiatan lapangan ini berlangsung di perairan Meureubo, dilanjutkan kegiatan kuliah umum dan praktikum langsung untuk inventarisasi dan identifikasi jenis ikan di Laboratorium Produktivitas Lingkungan Perairan (Proling) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar. 

Kegiatan SDA Journey ke-8 ini merupakan kegiatan pengambilan sampel ikan di perairan sungai Meurebo untuk inventarisasi dan identifikasi jenis ikan, dilanjutkan dengan analisis data. Kegiatan ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis ikan, mengetahui sebaran jenis ikan, memperoleh database dan informasi dasar tentang keberadaan jenis ikan di perairan sungai Meurebo, dan mengelola perairan dengan baik secara berkelanjutan serta memahami cara menganalisis data keanekaragaman jenis ikan. 

Kegiatan SDA Journey  ini diselenggarakan dalam rangka persiapan mahasiswa melaksanakan penelitian. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berlangsung sampai dengan selesai, diakhiri dengan penyerahan plakat dan sertifikat serta foto bersama.

Narasumber utama dalam kegiatan tersebut adalah Duranta Diandria Kembaren, beliau merupakan narasumber dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Republik Indonesia yang memiliki kompetensi dibidang taksonomi crustacea dan ikan bersirip.

Duranta menyampaikan materi tentang ikan bersirip air laut yang sudah tercatat di Indonesia sekitar 3.630 jenis (dilaporkan sekitar 22.000) dan ikan bersirip air tawar tercatat 1.258 jenis (dilaporkan sekitar 14.000), sedangkan ikan air tawar 133 jenis diantaranya adalah ikan endemik (jenis ikan hanya dapat hidup di daerah tertentu). 

Duranta menambahkan ikan yang telah tercatat belum termasuk gastropoda dan molusca, tercatat itu berarti sudah ada record dan detail-detainya. “Banyak ikan endemik telah punah dan hilang, itulah mengapa kita  perlu melakukan pengelolaan sumberdaya perairan dengan mengenal ikannya, pahami karakteristik hidupnya, pahami biologi ikannya, dan bagaimana habitatnya sehingga kita bisa mengkatagorikan jenis ikan tersebut. Pengelolaan sumberdaya perairan secara berkelanjutan dapat menyelamatkan keberadaan ikan endemik di Aceh sehingga anak cucu kita dapat merasakan”, harapnya.

Para mahasiswa berkesempatan praktik langsung dengan narasumber dalam pengambilan contoh ikan di sungai Meurebo, mendapatkan informasi penting cara identifikasi jenis-jenis ikan dengan mengenal ciri-ciri morfologinya, memberikan referensi panduan identifikasi ikan tawar dan ikan laut, mendampingi langsung dalam identifikasi jenis ikan dan analisis data serta mendapatkan masukan maupun evaluasi. 

Dr. Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mengungkapkan kegiatan SDA Journey ke-8 ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena memberikan pengalaman langsung di lapangan, mengetahui teknik-teknik sampling,  mendapatkan referensi jenis-jenis ikan air laut dan air tawar serta ikan endemik. 

Belum adanya database untuk jenis-jenis ikan di perairan sungai Meurebo khususnya ikan endemik. Diharapkan Prodi Sumber Daya Akuatik dapat menjalin kerjasama bersama BRIN dengan melibatkan mahasiswa dalam penelitian untuk mendapatkan informasi dasar tentang jenis-jenis ikan endemik di perairan Aceh Barat. “Tugas kita adalah menjaga kelestarian sumberdaya perairan secara berkelanjutan”, imbuhnya.

Kegiatan SDA Journey ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan penelitian khususnya pengelolaan sumberdaya perairan sungai maupun pesisir pantai BARSELA Provinsi Aceh, dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan dan meningkatkan kualitas berpikir kritis dan analitis untuk memecahkan masalah, serta dapat mempelajari metode riset melalui buku maupun jurnal. (Humas UTU).