MEULABOH – UTU | UTU Green Matric Universitas Teuku Umar (UTU) mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecoenzyme sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim. Kegiatan yang diikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari siswa, guru pendamping, dan mahasiswa itu berlangsung di Kampus Universitas Teuku Umar, Alue Penyareng, Rabu (31/7/2024).
Dalam Laporannya Maulidil Fajri, SP., M.Si menyebutkan peserta yang mendapatkan undangan untuk mengikuti kegiatan ini terdiri dari 5 sekolah antara lain SMAN 1 Meulaboh, MAN 1 Meulaboh, SMAN 2 Meulaboh, SMAN 1 Meurebo, dan SMK Negeri Meurebo. Setiap sekolah mengirimkan perwakilan siswa dan guru pendamping untuk berpartisipasi dalam pelatihan ini.
Lanjutnya, pelatihan pembuatan ecoenzyme ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada peserta dalam memanfaatkan limbah organik rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat untuk lingkungan. “Ecoenzyme yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pembersih alami dan pupuk organik, yang ramah lingkungan dan berkontribusi dalam mengurangi pencemaran serta emisi gas rumah kaca,” sebut Maulidil Fajri
Ketua UTU Green Matric, Muzakir, S.E., M.Sc dalam kesempatannya menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam upaya mitigasi perubahan iklim. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga sebagai ajang untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda,” kata Muzakir
Selain itu, lanjutnya saat ini terdapat 3 kata kunci yang sering menjadi perhatian diseluruh dunia, ketiga kata tersebut adalah Eco, green, dan sustainable. “Jika kita mampu menerapkan ketiga hal tersebut dalam setiap kegiatan kita, maka kita akan mampu bersaing secara global. Kami berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapatkan di sini dalam kehidupan sehari-hari dan turut mengedukasi masyarakat sekitar mereka,” ujarnya.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si. Dalam sambutannya, Rektor manyampaikan pentingnya akan kesadaran terhadap lingkungan di sekitar. Bangsa yang maju akan selalu menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Lingkungan yang bersih akan menciptakan keindahan atau estetika. Hanya bangsa yang tidak mau majulah yang tidak suka dengan keindahan dan kebersihan. Oleh karena itu mari kita semua mulai peduli terhadap lingkungan sekitar kita
Selama pelatihan, peserta diajak untuk langsung terlibat dalam proses pembuatan ecoenzyme, mulai dari pengumpulan bahan-bahan, seperti kulit buah dan sayuran, hingga tahap fermentasi. Para peserta juga mendapatkan penjelasan tentang manfaat ecoenzyme dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu peserta dari SMAN 1 Meulaboh, Reza rizky ananda, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti pelatihan ini. “Saya sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Saya jadi tahu cara membuat ecoenzyme dan manfaatnya untuk lingkungan. Saya akan mencoba membuatnya di rumah dan membagikan ilmu ini kepada teman-teman di sekolah,” katanya.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini merupakan salah satu dari serangkaian program UTU Green Matric dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat. UTU Green Matric berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa di masa depan dan berharap dapat menjangkau lebih banyak sekolah dan komunitas.
Manfaat dan Proses Pembuatan Ecoenzyme
Chairul, SP seorang ahli dari Dinas Pertanian Aceh Barat, menjadi pemateri utama dalam pelatihan ini. Beliau memaparkan manfaat ecoenzyme sebagai solusi alami untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan. Ecoenzyme, yang dibuat melalui fermentasi limbah dapur organik seperti kulit buah dan sayuran, memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi polusi, meningkatkan kualitas udara, dan berfungsi sebagai pupuk alami untuk tanaman.
“Proses pembuatan ecoenzyme adalah salah satu cara mudah dan efektif untuk mengurangi limbah rumah tangga sekaligus berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim,” jelas Chairul. “Dengan memanfaatkan limbah dapur, kita tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga menciptakan produk yang bermanfaat bagi lingkungan.”
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak individu dan kelompok yang terinspirasi untuk berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang. (Humas UTU).