MEULABOH – UTU | Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 Universitas Teuku Umar menyelenggarakan rapat koordinasi untuk memastikan keselarasan dan pemahaman bersama antara Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UTU dan calon Asesor Kompetensi (ASKOM). dalam proses relisensi 3 Skema oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UTU. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 20 Mei 2024, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, ruang rapat rektorat yang dihadiri oleh 27 orang peserta, terdiri dari 24 calon Asesor Kompetensi (ASKOM) yang mewakili berbagai fakultas, seperti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Pertanian, Ekonomi, Teknik, dan FISIP.
Rinaldi Iswan S.T., M.Sc, Kepala Biro AKPK UTU, pada pembukaan rapat menggarisbawahi pentingnya memiliki lisensi sertifikasi profesi bagi UTU, sebagai langkah persiapan UTU menuju BLU. Dia menegaskan bahwa kegiatan pelaksanaan ASKOM akan membawa dampak positif berupa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dosen dan lulusan UTU, serta menjadi target penambahan skema baru oleh LSP UTU.
Penjelasan mendetail mengenai peran ASKOM dijabarkan oleh Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc selaku ketua bidang sertifikasi yang menjelaskan bahwa LSP UTU telah berdiri sejak tahun 2019 dengan status P1, fokus pada sertifikasi kompetensi secara internal. Saat ini, UTU memiliki 3 skema, yaitu Skema Pertanian Organik, Skema Pendamping UMKM, dan Skema ABK. Calon asesor akan menjalani pelatihan selama 5 hari berturut-turut mulai tanggal 27 hingga 31 Mei 2024, dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Setelah mendapatkan sertifikat asesor, mereka akan melaksanakan proses relisensi dan mengembangkan skema baru per fakultas, serta menyusun dokumen MUK.
Masa berlaku Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UTU dengan nomor BNSP-LSP-1498-ID hingga tanggal 20 Mei 2024. Kepengurusan LSP UTU yang baru telah ditetapkan. Dr. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si, sebagai Ketua LSP, Dr. Munandar Kepala Bidang Sertifikasi, Dr. Vina Maulidia sebagai Kepala Bidang Mutu dan Nabil Zurba, S.Pi., M.Si sebagai Kepala Bidang Administrasi dan IT, berkomitmen akan merelisensi 3 Skema yang lama dan juga akan mengajukan setiap prodi punya skema kompetensi.
Sesi diskusi menjadi momentum penting dalam rapat ini, mencakup pembahasan mengenai peran LSP sebagai syarat menuju BLU. Dalam diskusi juga membahas peran Lembaga Sertifikasi Profesi UTU diakui sebagai sangat penting dalam memperkuat kualitas SDM dan mendukung transformasi UTU menuju BLU, serta memberikan manfaat yang signifikan bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.
Dengan demikian, rapat koordinasi ini tidak hanya sekadar menjadi forum untuk menyamakan persepsi, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antara LSP UTU dan para calon ASKOM dalam mencapai tujuan bersama dalam bidang sertifikasi profesi di Universitas Teuku Umar. (Humas UTU).