
MEULABOH – UTU | Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar menggelar webinar nasional dalam rangka menyongsong persiapan akreditasi Magister Ilmu Pertanian pada hari Selasa, 28 November 2023. Webinar strategis ini menandai langkah awal FP UTU dalam memastikan program studi S2 Magister Ilmu Pertanian mendapatkan akreditasi yang diakui secara nasional.
Dalam pertemuan yang dihadiri dan dibuka oleh Rektor UTU Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si ini membahas sejumlah persoalan yang berfokus pada pengorganisasian tim untuk mengkoordinasikan persiapan akreditasi. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas persiapan, tim-tim khusus ditugaskan untuk mengurus berbagai aspek penting dalam akreditasi.
Webinar tersebut menghadirkan dua pemateri utama yaitu Prof. Sahabuddin, M.Si dari Universitas Tadulako dengan materi kiat pencapaian akreditasi MIP dan Prof. Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang, M.Si dari Universitas Warmadewa dengan materi Peran Asosiasi Magister Ilmu Pertanian didalam penyiapan borang akreditasi.
Rektor Prof Ishak Hasan dalam sambutannya memberikan semangat kepada program Magister Ilmu Pertanian khususnya kepada tim yang terlibat dalam penyusunan borang akreditasi. “Tingkatkan kolaborasi dengan baik dan bekerja keras untuk memastikan bahwa program studi MIP mencapai standar akademik tertinggi.” kata Rektor
Hal yang sama juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdi Faizin, MA. Dengan semangat kerjasama yang tinggi, FP UTU siap menghadapi tantangan akreditasi dengan keyakinan bahwa hal ini akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusi FP UTU di bidang pertanian.
Koordinator Prodi Magister Ilmu Pertanian, Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., MM bersama dengan staf pendukung dan dosen, juga turut berpartisipasi dalam rapat ini. Mereka membahas penyelesaian data dan berkas yang masih belum lengkap guna memenuhi penilaian diri yang diperlukan untuk akreditasi.
“Keseluruhan tim akan berupaya keras untuk melengkapi dokumen-dokumen ini agar dapat memberikan penilaian diri yang kuat kepada lembaga akreditasi yang berwenang,” kata Dr. Rahmat
Tak hanya itu, rapat ini juga bertujuan untuk memastikan koordinasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam proses akreditasi. MIP UTU sangat berkomitmen untuk memenuhi semua persyaratan akreditasi yang ditetapkan dan menghadapi proses ini dengan integritas serta tekad untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bidang Pertanian.
Sementara itu Dr. Dewi Fithria, MP selaku ketua panitia dalam laporannya menyebutkan kegiatan webinar ini dilakukan untuk memperdalam pengetahuan tentang akreditasi di tingkat Program Magister.
Oleh karena Program Magister Ilmu Pertanian UTU masih sangat belia umurnya, maka kita mengundang dua ilmuan yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih dalam hal akrditasi ditingkat Program Magister.
Keduanya yaitu Prof. Shahabuddin selaku Koordinator Prodi Magister Ilmu Pertanian Universitas Tadulako Periode 2019 – 2023, dan Prof Yohanes Parlindungan Koordinator Prodi Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa, Denpasar Periode 2020-2024. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Teuku Umar H Ibrahim Laweung HS, MNSc mengunjungi rumah produksi sabun cuci piring yang digagas oleh mahasiswa Universitas Teuku Umar yang sedang melaksanakan program peningkatan kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) di Desa Kuta Makmue, Kuala, Nagan Raya.
Produk bermerk “Rah Beugleh” tersebut digagas oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Agribisnis atau Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (HIMASEP) melalui pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023.
Kegiatan berbasis pengabdian masyarakat dengan memberikan pendampingan kelompok Wanita Wirausaha (KWW) di desa tersebut. Diketahui Desa Kuta Makmue Nagan Raya memiliki potensi jeruk nipis yang banyak sebagai bahan baku utama dalam project pembuatan sabun cuci piring tersebut.
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama 4 bulan lebih tersebut telah berhasil mengembangkan kreatifitas dalam bidang kelompok wirausaha yang tentunya
dapat mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar.
Ibrahim Laweung saat melakukan monitoring dan evalusi program memberikan apresiasi terhadap keberadaan rumah produksi pembuatan sabun cuci milik kelompok mahasiswa PPK Ormawa Himasep. “Ini satu langkah kemajuan yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa sehingga bisa melahirkan produk yang sangat bermanfaat untuk masyarakat dan bernilai ekonomis,” kata Ibrahim.
Warek 3 UTU ini berharap kedepan selepas berakhirnya PPK Ormawa, namun program ini tetap dapat berlanjut, aplagi setelah ia memantau langsung kebun jeruk nipik milik masyarakat. “Sumber bahan bakunya ada, pengetahuan sudah mumpuni, sehingga tidak ada alasan untuk program ini berhenti,” kata Ibrahim
Sementara Cut Salsabila selaku Ketua tim PPK Ormawa HIMASEP UTU mengucapkan terimakasih atas kunjungan bapak Wakil Rektor III ke rumah produksi sabun cuci piring. “Disini kami selain memproduksi sabun cuci piring, juga memproduksi sirup jeruk nipis,” katanya.
Lanjut Cut Salsabila, program yang mereka gagas bertujan untuk meningkatkan kelompok wirausaha yang adoptif, inovatif, bermutu serta dapat menciptakan produk turunan dalam bingkai pemasaran digital marketing.
“Kegiatan yang dapat memberikan informasi dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi masyarakat tentang pengembangan produk turunan khususnya pada komoditi Jeruk Nipis, sehingga masyarakat dan KWW bersama tim PPK ORMAWA HIMASEP dapat mengaplikasikan dan menerapkan kegiatan yang dapat membangun perekonomian masyarakat, membentuk kreatifitas masyarakat dan dapat menuju desa wirausaha serta menjadi desa panutan atau contoh bagi desa,” jelas Cut Salsabila, Senin (27/11/2023)
Sementara Maulidil Fajri selaku dosen pembimbing mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan PPK ORMAWA ini sehingga dapat memberikan informasi dan bagi masyarakat tentang pengembangan produk turunan khususnya pada komoditi Jeruk Nipis, sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan dan menerapkan kegiatan yang dapat membangun perekonomian masyarakat, membentuk kreatifitas, dan dapat menuju desa wirausaha serta menjadi desa panutan atau contoh bagi desa lainnya.
“Melalui kolaborasi antara Mahasiswa Universitas Teuku Umar dan masyarakat serta di dukung oleh Stakeholder nantinya potensi lokal dapat dioptimalkan untuk menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan” terang Maulidil Fajri
Lanjutnya, tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga terlibat langsung dalam mengaplikasikan pengetahuan yang berdampak positif kepada Masyarakat sehingga nantinya dapat menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan.
“Harapannya kegian ini dapat terus berlanjut sehingga program yang sudah kita terapkan dapat benar-benar meningkatkan pendapatan kelompok wanita wirausaha khusunya dapat secara umum kepada warga sekitar” pungkasnya. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Pada hari Sabtu, 25 November 2023, Satuan Penjaminan Mutu Fakultas (SPMF) Pertanian Universitas Teuku Umar menyelenggarakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) yang berfokus pada siklus Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP) dalam upaya penjaminan mutu.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tim SPMF Pertanian terkait dengan penjaminan mutu dalam konteks pendidikan tinggi. Kegiatan Bimtek dibuka oleh wakil dekan 1 Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, Dr. Irvan Subandar, SP., MP. Kegiatan bimtek dilakukan secara daring melalui zoom, dengan peserta tim satuan penjaminan mutu jurusan dan fakultas lingkup fakultas pertanian.
Narasumber utama pada acara ini adalah Ibu Prof. Dr. Apt. Henny Lucida, yang tidak hanya merupakan seorang akademisi berpengalaman namun juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Andalas.
Kehadiran Prof. Henny Lucida di acara ini memberikan dimensi akademis yang mendalam serta berbagai perspektif dalam aspek penjaminan mutu pendidikan. Narasumber menekankan pentingnya akan kesadaran mutu agar mencapai perguruan tinggi yang unggul.
BIMTEK PPEPP ini dirancang sebagai platform interaktif di mana peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi, pertukaran ide, dan pemahaman konsep-konsep kunci terkait penjaminan mutu dalam konteks program pendidikan tinggi. Materi yang disajikan melibatkan aspek pemantauan dan evaluasi program pendidikan, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan relevansi kurikulum, metode pengajaran, serta strategi evaluasi hasil belajar mahasiswa.

MEULABOH – UTU | Perkebunan kelapa sawit berkelanjutan merupakan tujuan dari program kelapa sawit nasional dalam menjawab black campain terhadap keberadaan tanaman kelapa sawit yang diangap sebagai perusak lingkungan dengan menyumbang gas emisi rumah kaca.
Terkait dengan isu tersebut pemerintah melalui instruksi Presiden No 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perekebunan Kelapa Sawit (RAN-KSP) mengamahkan penyusunan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) provinsi dan kabupaten/kota penghasil kelapa sawit yang merupakan turunan RAN-KSB dan nantinya menjadi dokumen perencaaan daerah yang harus masuk pada RPJM dan RPJP daerah penghasil kelapa sawit.
Tim Dosen Peneliti dari Universitas Teuku Umar dan Universitas Syiah Kuala menggelar Focus Group Discussion (FGD) penyusunan RAD-KSB Kabupaten Nagan Raya bersama Stakeholders Perkebunan Kelapa Sawit di Nagan Raya. Kegiatan berlangsung pada Kamis (23/11/2023) di Wisma Syariah Ujong Patihah Kabupaten Nagan Raya.
Adapun tim penyusun dari UTU adalah Dr. Ir. Aswin Nasution, M.Si; Dr. Muhammad Jalil, MP.; Ir. Syamsunan, ST, MT; dan Dr. Abdul Latif, MT, sementara dari Universitas Syiah Kuala yaitu Prof. Dr. Ir. Ashabul Anhar, M.Sc dan Ahmad Baiqi, SP., MM serta Azanuddin Kurnia, SP., MP dari Distanbun Aceh.
FGD yang melibatkan stake holder kelapa sawit Kabupaten Raya antara lain, Dinas dan Intstansi terkait dengan perkebunan kelapa sawit, Camat, Petani Kelapa Sawit, Asosiasi Petani Kelapa Sawit APKASINDO, dan APKASINDO Perjuangan, pengusaha perkebunan dan pabrik kelapa sawit, dan staf khusus Bupati Kabupaten Nagan Raya.
Pj.Bupati Nagan Raya dalam sambutannya yang diwakili Asisten III Setdakab Nagan Raya Bambang Surya Bhakti, SE mengharapkan bahwa dokumen RAD-KSB yang dihasilkan nantinya menjadi dokumen yang dapat diterapkan sebagai program pemerintah dalam menjawab berbagai permasalahan kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya menuju kelapa sawit berkelanjutan yang merujuk pada Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
Selain itu staf khusus PJ Bupati Nagan Raya Bapak Chairul Mega yang hadir pada FGD tersebut mengharapkan bahwa dokumen RAD-KSB Nagan Raya nantinya dapat mengarahkan program kelapa sawit berkelanjutan yang Zero Waste dan Minimanl Emisi.
Sementara itu, Dr. Aswin Nasution dalam pernyataannya, mengatakan, penyusunan RAD KSB di Nagan Raya merupakan tindak lanjut dari pengelolaan bentang lahan berkelanjutan dan pengelolaan gambut melalui skema pengembangan komoditas.
“Penyusunan RAD ini berdasar pada prinsip-prinsip kelestarian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan resiko lingkungan, sehingga prosesnya haruslah bersifat inklusif dan berbasiskan data dan informasi terbaik saat ini,” ujar Aswin Nasution
Ia menambahkan, mandat penyusunan RAD-KSB menjadi peluang bagi pemkab Nagan Raya dan pihak lain untuk dapat mewujudkan komitmen dan rencana ke depan dalam perbaikan tata kelola sawit secara berkelanjutan. “Tentunya dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, ekologi dan sosial budaya,” pungkas Aswin Nasution. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) akan melakukan kunjungan ke PT. Perkebunan Nusantara III dan PT. Nipon Indosari Corpindo TBK cabang Medan.
Dekan Fakultas Pertanian yang diwakili Wakil Dekan 1 Dr. Irvan Subandar, S.P., M.P secara resmi melepas peserta field trip yang berjumlah 42 peserta ini. Kegiatan pelepasan rombongan mahasiswa tersebut berlangsung di pintu gerbang, kampus UTU, Rabu (15/11/2023).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Dekan II Fakultas Pertanian, Dedi Darmansyah, S.P., M.Si, Kaprodi Agribisnis Teuku Athaillah, S.P., M.Si dan sejumlah dosen lingkup Fakultas Pertanian.
Dr. Irvan dalam sambutannya menekankan fieldtrip merupakan kegiatan rutin tahun ajaran akademik, dalam mengimplementasikan Contextual Learning, khususnya kajian Place Based Learning, yakni sistem pembelajaran mengunjungi tempat-tempat industri dengan melihat proses dan kinerja industry.
Setelahnya, para mahasiswa dapat mengaplikasikan hasil kunjungan dilapangan, dengan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dan pendidikan dikelas. “Bentuknya, setelah mereka (para mahasiswa) pulang membuat laporan kegiatan fieldtrip dalam bentuk karya ilmiah (papers)” imbuhnya.
Teuku Athaillah menambahkan, fieldtrip ini adalah bagian dari proses pembelajaran MK Manajemen Produksi dan Operasi. Dikantor PTPN III para mahasiswa akan belajar tentang keuangan agribisnis dan etika bisnis, sementara agenda di PT Nipon : Melihat proses produksi, memahami quality management, hingga pengemasan.
“Semoga dari fieldtrip ini,mereka (peserta) mendapat pembelajaran sebagai bekal dalam melengkapi pengalaman yang diperoleh, termasuk menambah ilmu pengetahuan didalam kelas. Diharapkan mereka, cepat beradaptasi didunia nyata (kerja), tentunya setelah lulus dari UBL ini,” Harapnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Dosen Universitas Teuku Umar Teuku Athaillah, M.Si., mengikuti Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten Batch 2 tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek. Pelatihan berlangsung di Hotel Bigland, Bogor, selama tiga hari pada Rabu hingga Jum’at (1-3/11/2023).
Melalui surat dengan No. 1371/E5/HM.01.00/2023 terdapat 47 inventor dari 27 Perguruan Tinggi se Indonesia. Satu diantaranya adalah Teuku Athaillah, dosen Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar.
Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten Batch 2 2023 bertujuan meningkatkan kapasitas kompetensi SDM dosen dan peneliti dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis sistem KI (kekayaan intelektual) khususnya Paten.
Dengan adanya tambahan dosen yang mempunyai kompetensi dalam drafting paten sekaligus menambah jumlah paten dalam upaya peningkatan kekayaan intelektual di Universitas Teuku Umar.
Teuku Athaillah mengungkapkan bahwa hak paten adalah bentuk pengakuan dan penghargaan atas kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh dosen atau inventor, sehingga kegiatan pelatihan penulisan deskripsi permohonan paten batch 2 tahun 2023 merupakan suatu media dan fasilitasi bagi dosen/inventor yang memiliki hasil riset berpotensi paten untuk diusulkan guna mendapatkan hak paten sederhana atau hak paten biasa.
“Sebagai Inventor, saya menjadi mengetahui teknik penyusunan deskripsi paten yang baik dan benar, sehingga akan meningkatkan peluang untuk diberikan granted hak paten biasa atau hak paten sederhana”, Lanjut Teuku Athaillah
Target pelatihan ini adalah setiap inventor menyusun deskripsi permohonan paten untuk kemudian dikumpulkan kepada panitia dan reviewer Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang nantinya akan dinilai dan dievaluasi. Setelah selesai dinilai dan dievaluasi, kemudian ditetapkan kelayakan untuk didaftarkan sebagai hak paten biasa atau paten sederhana.
Dikofirmasi terpisah, Wakil Rektor 1 Universitas Teuku Umar Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc menyambut baik atas keikutsertaan dosen UTU dalam kegiatan pelatihan bergengsu tersebut. “Ini satu langkah kemajuan, sebagai upaya peningkatan paten di UTU karena paten merupakan salah satu kekayaan intelektual yang sangat penting dan dibutuhkan,” kata Dr. M. Aman Yaman
“Kita menyadari bahwa perlu keterampilan khusus untuk membuat paten, sehingga harus dipahami sebaik mungkin panduan untuk menulis paten. Tidak seperti membuat artikel, mengurus paten bayak hal yang harus dilakukan secara detail.” Pungkas Warek 1. (Humas UTU)

MEULABOH – UTU | Tim dosen Fakultas Pertanian Universitss Teuku Umar menggadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan melatih warga Gampong Mesjid Tuha, Meureubo, Aceh Barat mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik, Rabu, 1 November 2023.
Kegiatan yang mengusung topik pembuatan media tanam dan pupuk cair berbahan baku limbah organik tersebut diikuti oleh 30 orang anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Putih gampong setempat.
Tim Dosen terdiri dari 3 orang dosen Fakultas Pertanian yaitu Ir. Sri handayani, SP., M.Si, Sufriadi, SP., MP dan Liston Siringgo Ringgo, SP., M.Si dan seorang dosen Fakultas Ekonomi Ivon Jalil, SE., MM.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa pemberdayaan masyarakat agribisnis yang merupakan wujud nyata dari implementasi media pembelajaran yang tepat.
Adapun mahasiswa yang terlibat adalah Ananda Rizky pratama, David Triansaf, Delima Fitria, Wira Santia, dan Nailil Hamidi.
Secara administrasi mahasiswa juga memberikan buku profil kelompok wanita tani tersebut yang telah dihimpun sebelumnya melalui kegiatan observasi, mengidentifikasi potensi sumber daya alam, lingkungan dan sumber daya sosial dilingkup wilayah masyarakat agribisnis.
Dalam pelatihan ini masyarakat diajarkan terkait bagaimana proses pembuatan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman warga. Pembuatan pupuk organik bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah organik yang dihasilkan menjadi pupuk organik untuk meningkatkan nilai guna sampah yang selama ini hanya dibuang atau dibakar saja, yang dapat mencemari lingkungan.
Dengan mengolah sampah menjadi pupuk organik, masyarakat dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki banyak manfaat seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman
Ketua Program PkM UTU, Sri Handayani menuturkan bahwa pelatihan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, guna menambah kemampuan para kader KWT dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. Pelatihan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk melakukan pengelolaan sampah organik, memberikan informasi mengenai proses dekomposisi sampah sisa makanan rumah tangga menjadi pupuk cair dan pupuk kompos dan membekali pengetahuan penggunaan alat komposter untuk menghasilkan pupuk.
“Dengan mengolah sampah menjadi pupuk organik, masyarakat dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki banyak manfaat seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman,” ujar Sri Handayani
Dalam pembuatan pupuk organik, bahan – bahan yang digunakan juga sangat mudah didapat seperti sampah sisa sayur atau buah. Selain itu proses pembuatannya juga sangat mudah dengan menggunakan alat yang juga tersedia di rumah tangga seperti ember, dan lain-lain.
Ketua KWT Gampong Mesjid Tuha Saripah menyambut baik kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diadakan oleh para dosen UTU. Saripah berharap kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat akan memiliki berbagai keterampilan dan wawasan baru bagi masyarakat.
Sementara Nasril, Keuchik Mesjid Tuha mengucapkan terima kasih kepada yim Dosen UTU telah memberi kesempatan kepada warga gampongnya untuk mengetahui mengenai pupuk organik cair. “Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Ibu dosen, dengan adanya kegiatan dosen mengabdi dapat menambah pengetahuan masyarakat. Semoga ilmunya bisa bermanfaat dan kedepannya bisa diaplikasikan lagi.
Harapannya, melalui dosen mengabdi kegiatan dapat terus berkelanjutan agar dapat memberikan kontribusi untuk memaksimalkan pengelolaan limbah rumah tangga. (Humas UTU ).

MEULABOH – UTU | Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (HIMASEP UTU) melaksanakan kegiatan Kemah Agraris Bina Desa di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Kab. Aceh Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 27 sampai dengan 29 Oktober 2023.
Kegiatan yang dirangkai dengan silaturahmi mahasiswa/i baru tersebut bertemakan “meningkatkan solidaritas antar mahasiswa Agribinis dan menumbuhkan semangat Pemuda – pemudi indonesia yang berguna bagi masyarakat”.
Kegiatan Kemah Agraris diisi dengan penanaman tanaman Mangga di perkarangan rumah warga Sikundo sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat di salah satu daerah terpencil di Aceh Barat tersebut. Turut hadir Kaprodi Agribisnis yang diwakili Dr. Rahmat Pramulya S.Tp., M.Si, Pemateri, Alumni, senior mahasiswa serta para undangan lainnya.
Dr. Rahmat Pramulya dalam sambutannya mengatakan kegiatan Kemah Agraris Bina Desa merupakan suatu kegiatan untuk membuka wawasan mahasiswa 2023 terhadap Pertanian dan pengabdian kepada Masyarakat, serta menjadi mahasiswa yang lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Kehadiran mahasiswa pada Kemah Agraris diharapkan memperkuat persaudaraan sesama mahasiswa atas dasar profesi sosial ekonomi pertanian atau agribisnis. “Harapan dari Jurusan/Prodi adalah mahasiswa memiliki keinginan kuat (passion) untuk mendapatkan kecakapan hidup dan kompetensi wirausaha selama menempuh pendidikan di agribisnis UTU. Menjadi wirausaha, bukan sekedar meraih profit bagi pribadi, namun diharapkan menjadi penggerak ekonomi daerah yang berbasis pada produk pertanian dan juga berkontribusi pada ekspor yang berdampak pada pembagunan dan perekonomian nasional.” Pungkas Dr. Rahmat
Adapun Pemateri yang didapuk oleh HIMASEP pada kegiatan Kemah Agraris kali ini adalah Mantan Bupati Aceh Barat, Ramli MS. Dalam kesempatannya Ia menyampaikan bagaimana peran mahasiswa dalam mengatasi pengangguran di aceh barat, sehingga mahasiswa di tuntut untuk aktif dan kreatif dan lebih giat untuk berwirausaha dan juga menenggakan syariat Islam yang kokoh.
“kegiatan ini sangat bagus di lakukan diadakan di desa pelosok aceh barat di mana peran mahasiswa untuk lebih efektif melihat potensi desa dan apa yang bisa di kembangkan di desa tersebut sehingga mendapatkan impact yang besar, dan juga mahasiswa harus lebih kreatif dan inovatif dalam berwirausaha agar dapat meminimalisirkan angka pengangguran yang ada, tidak lupa pulak sebgai pemuda kita harus meningkatkan iman kita dengan mendirikan syariat islam yang kokoh sehingga kita dapat selamat dunia dan akhirat “ pungkas Ramli yang pernah memimpin Aceh Barat selama 2 Periode (2007-2012 & 2017-2022).
Sementara itu, Ketua HIMASEP UTU, Chairul dalam penyampaiannya saat pembukaan acara mengatakan Kegiatan Kemah Agraris ini adalah kegiatan program kerja kami dari HIMASEP FAPERTA UTU Periode 2023- 2024 yang mana kami ingin memberikan kontribusi nyata kepada petani dengan cara memberikan edukasi dan advokasi kepada petani desa.
“Kegiatan ini mengajarkan kita untuk dekat dengan lingkungan, dimana aksi Ini menciptakan pemahaman mahasiswa tidak hanya sebatas di ruang kelas saja tetapi harus lebih peka terhadap lingkungan dan mengetahui potensi dan permasalahan di sekitar. Kami juga melakukan penanaman tanaman Jambu madu yang tujuannya untuk menjadikan desa tersebut sebagai contoh desa hortikultura yang memiliki potensi untuk di kembangkan supaya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dengan sistem berkelanjutan untuk di kembangkan serta juga untuk pelestarian lingkungan “ Lanjut Chairul
Selanjutnya ia juga menyampaikan, silaturahmi ini selain menumbuhkan tali kekeluargaan juga untuk mempererat kesolidaritas antar junior, senior dan alumni, Tutupnya.
Sementara Ketua panitia Kemah Agraris, Hidayat kepada media mengabarkan kegiatan ini merupakan kegiatan menyadarkan mahasiswa baru agar bisa lebih interaksi langsung kepada masyarakat dan juga sebagai bekal mahasiswa untuk ketika kembali ke kampung halaman agar bisa mamanfaatkan apa sumber daya yang bisa di kembangkan di desa masing masing
“Tujuan kami lakukan kegiatan ini untuk memberikan kesadaran dan pemahaman kepada mahasiswa/i baru terhadap pentingnya berkontribusi kepada masyarakat, khususnya edukasi tentang pertanian yang menjadi inti pangan indonesia . Selain itu, kita juga perlu mengunjungi desa-desa terpencil di Aceh Barat agar lebih memahami potensi – potensi di bidang pertanian setiap desa yang ada di Aceh Barat” Ucapnya
Secara terpisah, Keuchik Sikundo Banta Saidi kepada media mengatakan sangat mengapresiasi atas kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa UTU, khususnya mahasiswa Agribisnis fakultas pertanian.
“Kami selaku keuchik desa Sikundo mengucapkan terimakasih kepada para mahasiswa Agribisnis UTU, juga kepada para dosen yang telah mengunjungi gampong kami yang jauh dari kota. Terimakasih atas sharing ilmu kepada masyarakat gampong kami, terutama telah melakukan aksi nyata bersama masyarakat kami dengan melakukan penanaman pohon jambu madu di rumah warga kami.” Kata Keuchik Banta (Humas UTU). 6

MEULABOH – UTU | Dosen Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) melaksanakan kegiatan pengabdian Berbasis Masyarakat yang bertemakan “Pendampingan Optimalisasi Penerapan LEISA pada Budidaya Kopi Arabika sebagai Komoditi Unggulan Kabupaten Devisa di Kabupaten Bener Meriah”. Senin (9/10/2023).
Kegiatan Pengabdian Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini didanai oleh Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Tahun 2023.
Kegiatan ini dilatar belakangi oleh belum optimalnya kegiatan budidaya secara organik dengan menggunakan limbah-limbah pertanian lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, padahal dengan hal tersebut dapat mempertahankan hasil produksi pada jumlah maksiamal dan kualitas kopi arabika, serta dapat mengurangi atau menekan biaya produksi.
Karena itu, tim dosen Fakultas Pertanian diketuai oleh Amda Resdiar, SP., M.Si dengan anggota Muhammad Afrillah, SP., M.Agr, dan Dedy Darmansyah, SP.,M.Si. Tim mengabdi kepada masyarakat melalui pengembangan produksi pertanian dengan sistem Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA)”.
LEISA adalah suatu sistem pertanian berkelanjutan yang menggunakan input-input rendah atau minimum untuk mencapai produksi yang berkelanjutan, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan sosial.
“Sistem LEISA diharapkan dapat mengurangi biaya produksi dengan menekan penggunaan pupuk anorganik dan pestisida kimia. Namun, tidak menurunkan produksi tanaman,” ujar Amda. Upaya awal yang dilakukan ialah cara membuat demplot tanaman. Hal ini nantinya bertujuan untuk menjadi gambaran kepada petani agar dapat menerapkan sistem pertanian LEISA ke depannya.
LEISA merupakan suatu sistem pertanian berkelanjutan yang mengintegrasikan pemahaman ilmiah, teknologi, dan pengetahuan lokal yang telah teruji. Sistem LEISA didasarkan pada prinsip- prinsip agroekologi dan memperhatikan aspek-aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Saat ini secara tidak langsung, petani yang tergabung didalam kelompok sudah melaksanakan kegiatan pertanian organik pada lahan perkebunan kopi, akan tetapi pengolahan organik masih perlu optimalisasi dalam bentuk LEISA sehingga dapat di manfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan hasil panen kopi.
Pengabdian dimulai dengan pembuatan kompos berbasis limbah lokal yang mudah didapat disekitar lokasi yakni Tithonia, Kirinyuh dan Kulit Kopi oleh Ketua tim Pengabdian, Amda Resdiar, SP., M.Si.
Pemanfaatan limbah lokal sebagai kompos sangat bermanfaat untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah bagi petani kopi. Kegiatan selanjutnya yakni pendampingan pembuatan MOL berbahan dasar Limbah Kulit Kopi oleh Muhammad Afrillah, SP., M.Agr.
Selama ini Sebagian besar petani masih belum memanfaatkan secara optimal limbah kulit kopi, pemanfaatan hanya dilakukan dalam bentuk kulit buangan hasil pulper langsung ditaburi pada pangkal tanaman kopi. Padahal limbah kulit kopi memiliki potensi untuk diolah baik sebagai MoL ataupun kompos.
Pada sesi selanjutnya Bapak Dedy Darmansyah, SP.,M.Si melaksanakan pelatihan manajemen usaha kopi dengan pendampingan kepada petani terkait sistem pembukuan, penghitungan biaya dan evaluasi keuangan terhadap Penerapan sistem LEISA. Hal tersebut bertujuan agar petani dapat melihat perbedaan biaya dalam penerapan sistem LEISA.
Pelaksanaan pengabdian ini diikuti oleh 15 petani kopi. Peserta sangat antusias dengan pelatihan yang dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang turut serta dalam proses pembuatan dan bertanya pada saat diskusi.
Perwakilan mitra Koprasi Bapak Hasra mengapresiasi kegiatan dilaksanakan oleh tim pengabdian dari UTU yang telah memberikan edukasi terkait pemanfaatan limbah yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani.
Perwakilan Masyarakat Bapak Ridwan menyampaikan banyak manfaat yang diterima oleh kami petani kopi dimana pembuatan kompos dan MoL sert manajemen usaha tani mudah dipahami serta alat dan bahan digunakan sederhana dan mudah ditemukan disekitar kami.
Ridwan berharap sekali jika pertanian yg dilakukan mengarah pada pertanian organik. “Dengan begitu, sistem pertanian LEISA ini menjadi salah satu upaya untuk menuju pada pertanian organik, di samping ramah lingkungan, produk pertanian yang akan dihasilkanpun akan memiliki nilai jual tinggi dan mudah dipasarkan,” ujar Ridwan. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Dekan Fakultas Pertanian Universitar Teuku Umar Ir. Rusdi Faizin, M.Si menyampaikan pesan kepada peserta yudisium semester ganjil T.A 2023/2024 untuk selalu menjaga nama baik almamater Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar. Hal itu disampaikannya pada kegiatan yudisium yang berlangsung di Aula GKT, Lantai II, Kampus UTU, Selasa (12/9/2023).
Kegiatan yudisium tersebut turut dihadiri Wakil Dekan 1, Dr. Irvan Subandar, SP., M.P, Wakil Dekan II Dedi Darmansyah, SP., M.Si, Para Ketua Prodi, Anggota Senat Fakultas, Dosen dan tendik lingkup Fakultas Pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Ir. Rusdi Faizin, M.Si juga mengembalikan peserta didiknya yang telah menyelasaikan studi di Fakultas yang ia pimpin kepada orang tuanya masing-masing.
“Ketika Bapak/Ibu menyerahkan anak-anak kepada Kami beberapa tahun yang lalu anak-anak kami terima tanpa adanya embel-embel pada namanya (gelar), namun pada hari ini Kami seluruh Keluarga Besar Fakultas Pertanian dengan bangga mengembalikan anak Bapak/Ibu semua ditandai dengan sematan gelar Sarjana Pertanian (SP) pada ujung namanya,” ucap Ir. Rusdi, M.Si disambut gemuruh tepuk tangan oleh seluruh hadirin yang memenuhi ruang Aula Utama Universitas Teuku Umar.
Lebih lanjut Dekan jebolan Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala tersebut menyampaikan bahwa para lulusan Fakultas Pertanian jangan hanya berharap menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja.
“Saya berharap para lulusan jangan memiliki mindset untuk menjadi PNS saja, karena banyak kesempatan dan lapangan kerja yang dapat kalian gapai dengan disiplin ilmu dan kemampuan yang kalian miliki,” ujarnya.
“Hal ini mengingat kesempatan menjadi PNS dewasa ini semakin sulit, tetapi lapangan kerja bagi kalian tidaklah sempit asal kalian ingat 8 jurus menuju wirausaha sukses yang sangat sesuai dengan disiplin ilmu kalian tambahnya sembari menjelaskan satu persatu jurus jitu (Entreupreunership) tersebut.
“Diantaranya: Berani memulai, Berani menanggung resiko, Penuh perhitungan, Memiliki rencana yang jelas, Tidak cepat dan putus asa, Optimis dan penuh keyakinan, Memiliki tanggung jawab, dan Memiliki etika,” Pungkas sang Dekan sebari mengucapkan kata – kata selamat dan tetap optimis kepada semua lulusan yang di Yudisium pada hari itu.
Untuk diketahui, Fakultas Pertanian pada agenda Yudisium kali ini meluluskan sebanyak 144 orang lulusan yang terdiri dari Program Studi Agribisnis 67 orang, prodi Agroteknologi sebanyak 53 orang dan prodi Teknologi Hasil Pertanian sebanyak 24 orang.
Terdiri dari Laki-laki 47 dan Perempuan 97 orang, dengan predikat kelulusan Pujian 26 Orang, sangat memuaskan 94 Orang dan memuaskan 24 Orang. Adapun lulusan terbaik dengan IPK 3,89 atas nama Yeti Darnila dari Prodi Agribisnis, terbaik kedua Fitriani dengan IPK 3,87 dari prodi THP dan terbaik ketiga atas nama Ramina Suci dengan IPK 3,85 dari prodi Agroteknologi (Aduwina Pakeh / Humas UTU).