MEULABOH – UTU | Lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, praktisi, dan peneliti, menghadiri pelatihan perhitungan stok karbon dan emisi gas rumah kaca (GRK) yang diselenggarakan oleh Tim Program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS). Acara ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan agroforestry kopi di Indonesia, sekaligus mempromosikan perdagangan karbon sebagai langkah penting dalam mitigasi perubahan iklim.
Acara ini dibuka oleh Dr. Elida Novita, S.Tp., M.T, IPM, Ketua Peneliti Konsorsium KATALIS Cicofest Coffee Model. Dalam sambutannya, Dr. Elida menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi aktif dari para mahasiswa dan dosen yang hadir. “Kehadiran mereka menunjukkan bahwa semakin banyak pihak yang peduli terhadap isu perdagangan karbon dan pentingnya pengembangan agroforestry kopi di Indonesia,” ujar Dr. Elida.
Selain itu, Dr. Rahmat Pramulya, S.Tp., M.M, selaku Ketua Sub-Tim KATALIS dari Universitas Teuku Umar, juga turut mengisi materi dalam pelatihan ini. Beliau membahas potensi perhutanan sosial dan pengembangan agroforestry kopi di Aceh Tengah. Dosen Prodi Agribisnis UTU tersebut merasa sangat senang bahwa acara ini dapat terlaksana dengan baik dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa depan.
“Kegiatan ini terkait pengembangan Perhutanan Sosial (PS) di berbagai wilayah Aceh Tengah yang masih relatif baru. Tantangan terbesar terletak pada regulasi yang dapat dinegosiasikan dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda di antara para pihak. Keberhasilan Model PS diharapkan menjadi solusi efektif yang prosedural dan memenuhi regulasi KLHK, bagi kelompok tani hutan (KTH) dapat mengoptimalkan produksi kopi melalui agroforestri sekaligus mengembangkan kegiatan multi usaha berbasis lahan secara selektif”
Pelatihan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana sektor agroforestri, khususnya kopi, dapat berkontribusi dalam penurunan emisi GRK melalui praktek-praktek pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk belajar secara langsung mengenai teknik perhitungan stok karbon yang dapat diaplikasikan di lapangan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk mendukung keberlanjutan sektor agroforestri kopi di Indonesia, serta berkontribusi dalam pencapaian target nasional terkait pengurangan emisi GRK.
Selain pembahasan terkait teknis perhitungan stok karbon dan emisi GRK, pelatihan ini juga menjadi ajang diskusi interaktif antara peserta dan pemateri. Peserta berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait tantangan dan peluang dalam mengimplementasikan agroforestry kopi di berbagai daerah. Diskusi ini diharapkan dapat membuka wawasan baru serta mendorong kolaborasi lebih lanjut di bidang agroforestry kopi, terutama dalam konteks mitigasi perubahan iklim.
Di akhir acara, seluruh peserta menyatakan apresiasinya terhadap pelaksanaan pelatihan ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus digelar di masa mendatang. Tim KATALIS pun berkomitmen untuk melanjutkan upaya dalam pengembangan riset strategis di bidang agroforestry dan perdagangan karbon, dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengelolaan lingkungan yang lebih baik serta peningkatan kesejahteraan petani kopi di Indonesia. (Humas UTU).