MEULABOH – UTU | Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (UTU) telah menjalin kerjasama dengan PT. Solusi Bangun Andalas (SBA), dimana kegiatan ini (Selasa, 26 Nvember 2024 bertempat di Auditorium UTU) merupakan salah stau bentuk real kegiatan yang dilakukan antar keduanya dengan mengangkat tema “PT. Solusi Bangun Andalas Goes To Campus: Implementasi Bisnis Proses Tambang dan Semen Berkelanjutan”.

Acara tersebut berlangsung meriah dengan dihadiri oleh pimpinan universitas, pimpinan fakultas beserta jajarannya, pimpinan program studi, dosen, serta ratusan mahasiswa yang antusias menyimak paparan dari para narasumber.

Ketua panitia pelaksana Quarry Day ini di pimpin oleh Fahri Kamal. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik UTU Dr. Ir. Irwansyah, S.T.,M.Eng.,IPM, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi yang terjalin antara PT. Solusi Bangun Andalas dan Fakultas Teknik UTU.

“Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang penerapan konsep keberlanjutan dalam dunia industri, khususnya tambang dan semen. Kerja sama seperti ini adalah bentuk nyata dari link and match antara dunia pendidikan dan industri,” ujar Dekan.

Dalam Sesi sharing ini menghadirkan narasumber berkompeten, yaitu Dr. Fitra Phalevi yang membahas Best Practice Implementasi Norma-norma Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) di PT SBA, berikutnya Muhammad Yasar – Mengulas Overview Penambangan PT SBA, dan Syaf Hidayat yang meemaparkan Proses Produksi Semen.

Selanjutnya Ilham Saputra yang memaparkan Pengelolaan aspek lingkungan perusahaan & area sekitar perusahaan, dan Mahdani yang mengupas pentingnya Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) serta kebermanfaatannya bagi masyarakat sekitar area perusahaan.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara PT. Solusi Bangun Andalas dan Fakultas Teknik-UTU dalam rangka memajukan pendidikan dan penelitian berbasis keberlanjutan.

Mahasiswa yang hadir melebihi 200 mahasiswa, dimana mereka menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga termotivasi untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan industri yang lebih hijau dan berkelanjutan, dimana mahasiswa antausias mencatat dan bertanya untuk sesi tanya jawab.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif serta quiziz, di mana para narasumber memberikan jawaban inspiratif atas pertanyaan-pertanyaan mahasiswa. Diharapkan, kerja sama antara PT. Solusi Bangun Andalas dan UTU akan terus berkembang, membuka peluang-peluang baru untuk masa depan yang lebih baik. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Salah satu bentuk realisasi kerjasama (SPK) antara Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar (FPIK UTU) dan Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Aceh Barat (DKP) yaitu diadakannya kegiatan pelatihan perikanan budidaya yang aktivitasnya meliputi (i) pelatihan pembenihan ikan, (ii) pelatihan pembuatan pakan ikan bagi pembudidaya ikan di Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari (2-8 Desember 2024) yang di pusatkan di kampus UTU dengan pendekatan ceramah dan praktikum.

Kegiatan ini telah dibuka oleh dekan FPIK Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc., IPU dan Kadis DKP Aceh Barat, Mulyadi, S.Hut., M.Si dan dihadiri oleh 10 peserta pembudidaya ikan.

Dr. Ismail Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya kegiatan ini. Pelatihan ini adalah salah satu wujud nyata dari upaya kita bersama untuk mendukung pengembangan potensi sektor perikanan, khususnya di bidang budidaya yang saat ini menjadi salah satu fokus pembangunan berkelanjutan.

“Pelatihan ini tidak hanya menjadi wadah untuk belajar, tetapi juga kesempatan untuk berbagi pengalaman, menggali ilmu baru, dan mempererat sinergi antara akademisi dan masyarakat. Saya berharap, melalui pelatihan ini dapat membawa ilmu yang diperoleh untuk diaplikasikan di lapangan sehingga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi lokal” ujar Ismail Sulaiman

Pada kesempatan ini FPIK menugaskan 2 master trainernya yaitu (1) Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si/master breeder, (2) Khairul Samuki, S.Pi., M.Si/master feed formulator.

Sementara itu, Kadis DKP menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan pembudidaya ikan, terutama dalam dua aspek penting: (1) Teknologi Pembenihan Ikan, (2) Pembuatan Pakan Mandiri.  Karena itu perlu dukungan ahli dan praktisi dari kampus UTU untuk memberikan panduan teknis dan berbagi pengalaman langsung di lapangan.

Salah satu peserta/pembudidaya ikan, Solekhan Coko menyampaikan bahwa kami sangat antusias mengikuti pelatihan ini, karena sangat terbantu. Teknologi pembenihan dan pakan mandiri yang diajarkan memberikan solusi nyata untuk meningkatkan usaha kami.

Diakhir pelatihan ini, diharapkan para pembudidaya ikan tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas usaha budidaya mereka, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam mendorong perikanan yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing.  (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar bersama sejumlah universitas lainnya di Indonesia diundang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan bersama Korea International Cooperation Agency -ICAB = IPB University -Seoul National University Center for Agriculture and Bioscience) untuk mendiskusikan langkah aksi restorasi ekosistem hingga 2030.

Kegiatan workshop 2024 International Workshop Protected Area Management and Mangrove Forest Restoration with Community Livelihood Enhancement tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu pada 28 – 29 November 2024 bertempat di Manggala Wanabakti, Perkantoran KLHK, Jakarta.

Pada kesempatan ini, UTU mengirimkan perwakilan Tim Mangrove dan Gender Pusat Penelitian Pembangunan Rendah Karbon, Dr Wintah, M.Si yang turut memaparkan presentasi berjudul “Aksi Restorasi Mangrove dan Peran Masyarakat Lokal”.

Tim Mangrove dan Gender UTU beranggotakan Dr Dewi Fithria, Dr Wintah dan Eka Lisdayanti, M.Si yang telah melakukan riset perhitungan karbon biomassa dan monitoring pertumbuhan vegetasi pada lahan mangrove yang direstorasi dan pengabdian masyarakat terkait produk olahan dengan melibatkan perempuan.

Pusat Pembangunan Rendah Karbon UTU juga telah bekerjasama dengan masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat dan Aceh Jaya. Di Aceh Jaya, Pusat PRK UTU bekerjasama dengan Aceh Jaya Mangrove Institute.

Pembicara kunci pada worksop menyampaikan semakin dibutuhkannya restorasi mangrove mengingat semakin berkurangnya lahan mangrove yang disebabkan kegiatan manusia. Selama ini pemulihan lanskap melalui penanaman dan monitoring di lahan mangrove memiliki ketahanan yang kuat dan keberlanjutan kedepan. Program restorasi mangrove menjadi aksi nyata mendukung SDGs Perubahan Iklim. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Pada harin senin tanggal 25 November 2024 LPPM – PMP UTU Kembali di Audit mutu internal  ( AMI) oleh TIM  SPMP ( Sistim penjaminan mutu internal ) Universitas Teuku Umar yang dikoordinir oleh ketua Tim yaitu Syukarni Ali, ST,’MT.

Syukarni Ali dalam kata sambutannya mengatakan Audit yang akan dilakukannya bertujuan untuk memastikan pelaksanaan program dan kegiatan di LPPM-PMP berjalan sesuai dengan perencanaan,memenuhi standar mutu dan berkontribusi terhadap pencapaian Visi misi intitusi imbuhnya.

Pada kesempatan lain syukarni Ali mengucapkan terima kasih atas kekompokan dan perhatian serta kerja sama yang baik semoga hasil audit nantinya dapat memberikan manfaat besar bagi kemajuan Lembaga tentunya LPPM-PMP dan universitas Teuku Umar.

Ketua LPPP-PMP Ir. Yuliatul Muslimah, M.Si  dalam kata sambutanya menyampaikan bahwa menyambut baik atas kegiatan audit ini. Yuliatul  menekankan  pentingnya kegiatan ini dalam mendukung peningkatan kualiatas institusi dimana Audit mutu internal ini menjadi salah satu bagian penting dalam mengevaluasi kegiatan.

Audit ini juga bertujuan untuk mengindentifikasi kelemahan, tantangan serta mengukur pencapaian yang sudah dikerjakan dan yang sudah diperoleh demi kemajuan yang berlanjut dan harus dilakukan secara sistematis dan terukur untuk mencapai standar lebih baik Imbuhnya.

4Pada Acara audit tersebut dihadiri oleh Seretaris LPPM-PMP Herri Darsan ST.’MT yang didampingi oleh Ahmad Fauzi selaku koordinator Keuangan dan Sulaiman selaku koordinator  Tata Usaha serta di hadiri oleh seluruh staf LPPM-PMP.
Pada kesempatan lain Heri Darsan selaku sekretaris menyampaikan Apresiasinya kepada seluruh unsur di LPPM-PMP atas kekompakannya dan kerja sama yang baik . ( Humas UTU)

MEULABOH – UTU | Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar acara Kunjungan dan Penandatanganan Kerja Sama dengan SMK Dharma Shalihat 2 Ujong Patihah. Acara ini berlangsung di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Universitas Teuku Umar, dan menjadi langkah penting dalam membangun kolaborasi pendidikan antara perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan. (21/11/24).

Acara ini dihadiri oleh Ketua Program Studi Teknologi Informasi UTU, Abdurrahman Ridho, S.Kom., M.Kom., serta Kepala SMK Dharma Shalihat 2 Ujong Patihah, Almi Nurvita, M.Pd. Selain itu, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh siswa dan guru dari SMK Dharma Shalihat 2 Ujong Patihah, serta dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi UTU. Kehadiran para peserta ini semakin memperkuat suasana kolaboratif antara kedua institusi.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Teknologi Informasi menyatakan bahwa kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya UTU untuk memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sementara itu, Kepala SMK Dharma Shalihat 2 Ujong Patihah menyampaikan apresiasi atas kesempatan untuk bekerja sama dengan Universitas Teuku Umar. Ia menegaskan pentingnya sinergi ini untuk meningkatkan mutu pendidikan kejuruan di Aceh, khususnya dalam memberikan pengalaman praktis dan akses ilmu pengetahuan yang lebih luas kepada para siswa.
Ruang Lingkup Kerja Sama

Nota Kesepahaman yang ditandatangani mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di kedua institusi. Ruang lingkup kerja sama ini meliputi:

Kegiatan akademis seperti seminar, pelatihan, dan program pengajaran bersama.

Kegiatan non-akademis untuk mendukung pengembangan soft skills dan kegiatan ekstrakurikuler siswa.

Pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Teuku Umar Fakultas Teknik dan SMK Dharma Shalihat 2 Ujong Patihah.

Pendampingan manajemen pembelajaran bagi guru di SMK Dharma Shalihat 2 Ujong Patihah.

Penunjukan penguji eksternal Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) di SMK Dharma Shalihat 2 Ujong Patihah.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk siswa SMK Dharma Shalihat 2 Ujong Patihah di bawah bimbingan Universitas Teuku Umar.

Dukungan terhadap penelitian mahasiswa dan dosen, program magang, serta akses data dan informasi terkait kewirausahaan yang relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan.

Program-program lain yang disepakati bersama di masa depan.

Komitmen Jangka Panjang

Kerja sama ini akan berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang melalui kesepakatan bersama. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung percepatan peningkatan kualitas pendidikan, baik di tingkat pendidikan tinggi maupun pendidikan menengah kejuruan, sehingga mampu menciptakan lulusan yang siap bersaing di era industri 4.0.

Selain sesi penandatanganan, acara ini juga diisi dengan diskusi interaktif antara kedua institusi. Diskusi ini membahas potensi kerja sama di masa depan, termasuk rencana pelaksanaan pelatihan berbasis teknologi dan inovasi, serta kegiatan pendampingan penelitian untuk siswa dan guru.
Ketua Program Studi Teknologi Informasi UTU menyampaikan, “Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Semoga ini menjadi awal dari kolaborasi yang bermanfaat bagi kedua institusi, khususnya dalam mempersiapkan generasi muda yang kompeten di bidang teknologi informasi.”

Di sisi lain, Kepala SMK Dharma Shalihat 2 Ujong Patihah menyatakan, “Kerja sama ini merupakan peluang besar bagi sekolah kami untuk berkembang. Kami berharap dengan dukungan dari Universitas Teuku Umar, para siswa dapat memperoleh pengalaman yang lebih kaya, baik dalam bidang akademis maupun praktis.”
Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama peserta acara sebagai simbolisasi kolaborasi yang baru saja dimulai. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat bersama Pengurus Cabang Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Aceh Barat sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Series III pada Senin, 18 November 2024. Acara ini sekaligus menjadi momen pelantikan pengurus baru PII Aceh Barat periode 2024-2027.

Seminar yang berlangsung di Auditorium Universitas Teuku Umar (UTU) Gedung U2C ini menghadirkan Rektor UTU yang diwakilkan oleh Dr. Ir. M. Aman Yaman,M. Agric.,Sc dalam sambutan rektor UTU, kemudian sambutan oleh Kementerian PU diwakilkan oleh Kepala Seksi Preservasi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh Ir. Faisal, M.T. dan sambutan sekaligus pembukaan kegiatan Seminar Nasional PII Series II sekaligus Pelantikan Pengcab PII Aceh Barat oleh Pj Bupati Aceh Barat yang diwakilkan oleh Marhaban, S.E.,M.Si. dan kegiatan ini dikuti oleh seluruh Pengcab PII Aceh Barat, pengurus PW Aceh dan mahasiswa.

Kegiatan Seminar Nasional Series III PII disampaikan oleh 2 (dua) pemateri utama, yaitu
Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU, APEC Eng, yang juga Ketua PII Wilayah Aceh sekaligus Rektor Universitas Syiah Kuala, serta Dr. Ir. Kurdi, ST, MT, IPM, ASEAN-Eng,
Kadis PUPR Aceh Barat sekaligus Ketua PII terpilih Aceh Barat. Seminar ini dipandu oleh
Ir. Fitriadi, ST, MT, IPM.

Dalam pemaparannya, Prof. Marwan menekankan “pentingnya peran insinyur dalam pembangunan berkelanjutan di Industri Aceh”. “Insinyur memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan solusi teknis yang mendukung visi pembangunan berkelanjutan. Kompetensi dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan infrastruktur yang tangguh dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Tantangan pengembangan industri di Aceh belum sepenuhnya memadai, pun begitu dengan keterbatasan penerapan inovasi teknologi modern menjadi kendala yang menghambat efisiensi dan peningkatan nilai tambah bahkan daya saing industri lokal. Dalam paparannya, Prof Marwan juga mneyampaikan bahwa peluang terhadap pengembangan industri di Aceh dapat dijalankan bila kebijakan-kebijakan mendukung investasi, dan emningkatkan investasi di berbagai sektor seperti energi terbarukan dan lainnya. Startegi pengembangam baik infrastruktur, SDM, ekosistem usaha dan lainnya perlu dipertimbangkan, ujarnya.

Sementara itu, Dr. Kurdi menyampaikan pandangannya tentang pengembangan kompetensi keahlian insinyur dalam implementasi teknologi di sektor industri. Dalam paparannya, Dr Kurdi menyampaikan bagaimana “Perkembangan teknologi utama yang menuntut peningkatan kompetensi insinyur” dan bagaimana “Peran kunci insinyur dalam transformasi teknologi”. Banyak tantangan teknis yang dihadapi mulai dari kompleksitas integrasi sistem, implementasi teknologi baru yang beresiko terhadap serangan cyber, keterbatasan infrastruktur bahkan pemeliharaan dan perawatan sistem yang tinggi.

Selain itu “tantangan manajerial” juga dihadapi, bagaimana pengambilan keputusan didasarkan data  serta manajemen resiko dan kepatuhan. Akhir paparannya, ketua PII aceh Barat menyampaikan bahwa kompetensi utama yang harus dikembangkan insinyur berupa keahlian teknis maupun nonteknis. Sealin itu kolaborasi riset dengan universitas-universitas dan lembaga riset perlu terus dilakukan sehingga dapat memperluasa wawasan dan peluang bagi solusi indutri yang inovatif, imbuhnya. “Seminar ini menjadi momentum untuk mendorong inovasi dan meningkatkan kapasitas para insinyur di Aceh Barat. Kami juga terus berkomitmen dalam mendukung program pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan bermanfaat luas bagi masyarakat,” jelasnya.

Acara ini juga diisi dengan diskusi interaktif yang melibatkan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pejabat daerah, akademisi, dan para insinyur. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan ide-ide segar untuk memperkuat peran insinyur dalam pembangunan Aceh Barat ke depan.

Pelantikan pengurus PII Aceh Barat periode 2024-2027 menjadi bagian penting dalam agenda ini, di mana Dr. Kurdi resmi melanjutkan kepemimpinannya bersama 58 pengurus lainnya. Dengan komitmen baru, PII Aceh Barat bertekad menjadi motor penggerak kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di wilayah ini. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar kegiatan Sosialisasi Penerapan Zona Integritas yang berlangsung di Aula Cut Nyak Dhien. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Fakultas Teknik UTU, sebagai bagian dari komitmen universitas dalam membangun budaya kerja yang profesional, akuntabel, dan bebas dari korupsi. (20/11/2024).

Acara dibuka dengan kata sambutan dari Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Nyak Amir, S.Pd., M.Pd., yang menekankan pentingnya penerapan Zona Integritas sebagai salah satu pilar menuju tata kelola perguruan tinggi yang transparan dan berorientasi pada pelayanan publik. “Zona Integritas menjadi landasan bagi universitas untuk terus meningkatkan mutu pelayanan, memastikan akuntabilitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari praktik korupsi,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, Ika Rahmadani, S.E., M.Si., Ak, sebagai narasumber pertama, memaparkan tentang pentingnya manajemen perubahan untuk menciptakan budaya kerja yang adaptif dan inovatif. Beliau juga menyoroti pengelolaan sumber daya manusia (SDM) aparatur sebagai elemen penting dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme staf. Selain itu, penguatan akuntabilitas dalam pengelolaan institusi serta peningkatan kualitas pelayanan berbasis praktik terbaik yang telah diterapkan di Fakultas Ekonomi UTU menjadi poin utama dalam penyampaiannya.

Sementara itu, Delfian Masrura, S.T., M.T., sebagai narasumber kedua, menguraikan tentang pentingnya disiplin pegawai dalam menciptakan budaya kerja yang konsisten dan produktif. Ia juga menjelaskan tujuan dan mekanisme pembangunan Zona Integritas yang terstruktur sebagai langkah strategis menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Selain itu, Delfian menekankan peran agen perubahan sebagai motor utama dalam mendorong transformasi budaya kerja yang berorientasi pada integritas dan pelayanan.

Kegiatan ini juga diwarnai dengan penyematan selempang Agen Perubahan kepada perwakilan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang dipilih sebagai pionir dalam mendukung pembangunan Zona Integritas di Fakultas Teknik UTU. Penyematan selempang ini menandai dimulainya peran aktif mereka sebagai penggerak perubahan dalam budaya kerja yang bersih dan profesional.

Terakhir dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Penerapan Zona Integritas di Lingkungan Fakultas Teknik oleh seluruh peserta, yang melibatkan pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Penandatanganan ini menjadi simbol komitmen kolektif dalam mendukung tata kelola yang akuntabel dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Melalui sosialisasi ini, Fakultas Teknik UTU berharap dapat menjadi pelopor penerapan Zona Integritas di lingkungan universitas, dengan mengedepankan kolaborasi antara dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk menciptakan tata kelola yang bersih, transparan, dan profesional.  (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali meraih prestasi yang membanggakan. Kali ini, prestasi tersebut secara spesifik berhasil diraih oleh Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang berhasil meraih predikat Akreditasi “Baik Sekali” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).

Raihan akreditasi Baik Sekali dari  yang ditetapkan di Jakarta pada 8 November 2024 berdasarkan salinan Sertifikat bernomor 0944/LAM-PTKes/Akr/Sar/XI/2024 yang ditandatangani Ketua LAM-PTKes Prof. dr. Usman Chatib Warsa, Sp.MK., Ph.D dengan masa berlaku selama 5 tahun.

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof Dr. Ishak Hasan, M.Si dalam pesannya turut menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas raihan akreditasi yang telah berhasil diraih oleh Prodi Gizi kali ini.

“Alhamdulillah Prodi Gizi setelah divisitasi memperoleh nilai baik sekali. Tentunya ini membanggakan kami di UTU, karena dengan nilai baik sekali membuktikan bahwa Prodi Gizi FKM telah diakui dalam pengelolaan akademik,” ungkapnya.

Menurutnya, ini merupakan capaian luar biasa. Apalagi, sebelumnya Prodi Kesehatan Masyarakat di FKM telah duluan mendapatkan akreditasi Unggul.

Ketua Prodi Gizi Itza Mulyani, SKM., MPH juga menyampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh selama proses reakreditasi prodi Gizi “Alhamdulillah pengajuan kita diterima dan berhasil mendapatkan akreditasi Baik Sekali,” ungkap Itza

Sementara itu, Dekan FKM UTU, Dr. T. Alamsyah, M.PH menjelaskan, hasil tersebut didapat melalui beberapa tahapan. “Setelah asesmen lapangan yang dilaksanakan tanggal 1-2 November 2024, hasil berita acara asesmen lapangan masuk ke tahapan sidang penentuan nilai akhir di majelis LAMPTKes, dan pada sidang LAMPTKes telah diputuskan prodi Gizi FKM UTU mendapatkan nilai akreditasi baik sekali,” ungkap Dr. T. Alamsyah

“Dengan pencapaian itu, kini dua prodi di FKM UTU, Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prodi Gizi sudah terakreditasi melampaui SNDIKTI yaitu Unggul dan Baik Sekali.

“Insya Allah ke depan kami terus berusaha untuk meningkatkan mutu akreditasi menuju akreditasi Unggul untuk semua Program Studi, seperti peningkatan SDM dan pelaksanaan Tridharma dan kerjasama dengan universitas di luar negeri,” tandas Dr. T. Alamsyah

Dihubungi terpisah, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc mengungkapkan kebahagiaannya atas capaian prodi Gizi meraih akreditasi Baik Sekali. “Alhamdulillah capaian Prodi Gizi meraih akreditasi baik sekali menambah jumlah prodi di lingkup UTU yang mampu melampaui SNDIKTI yaitu sudah 6 Prodi,” kata M. Aman Yaman

Capaian ini membuktikan kalau kita serius dan mampu untuk memberikan pendidikan dengan mutu yang baik setara dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain.

“Saat ini UTU sudah masuk ke era “pelampauan SNDIKTI menuju Akreditasi Internasional, dengan mid-target minimal meraih akreditasi baik sekali dan unggul dari BANPT/LAMPT minimal dapat tercapai dalam kurun waktu 2024/25 sebanyak > 50% dari prodi yang ada di UTU nantinya,” Pungkas Wakil Rektor I ini (Aduwina Pakeh).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali meraih prestasi yang membanggakan. Kali ini, prestasi tersebut secara spesifik berhasil diraih oleh Program Studi Akukultur Program Sarjana, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar yang berhasil meraih akreditasi “Baik Sekali” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Raihan akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT yang ditetapkan di Jakarta pada 12 November 2024 berdasarkan salinan Sertifikat yang ditandatangani Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof. Ari Purbayanto, Ph.D dengan masa berlaku selama 5 tahun yaitu mulai 12 November 2024 hingga 20 Maret 2029.

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof Dr. Ishak Hasan, M.Si dalam pesannya turut menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas raihan akreditasi yang telah berhasil diraih oleh Prodi Akuakulturi kali ini.

“Tentu ini merupakan suatu prestasi yang sangat membanggakan. Sekali lagi, Prodi yang ada di UTU berhasil meraih akreditasi Baik Sekali, dan kami sangat mensyukuri hal tersebut,” kata Prof Ishak

Rektor juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses akreditasi ini, terutama bagi seluruh pihak Civitas akademika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Prodi Akuakultur UTU, yang telah maksimal dan bekerja keras untuk mewujudkan prestasi ini. “Mari kita syukuri dengan baik Amanah ini” ucap Prof Ishak

Ketua Prodi Akuakultur Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si juga menyampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh selama proses reakreditasi prodi Akuakultur. “Alhamdulillah pengajuan kita diterima dan berhasil mendapatkan akreditasi Baik Sekali,” ungkap Yusran

Banyak hal yang dipersiapkan untuk mendapatkan predikat akreditasi tersebut, seperti administrasi, evaluasi capaian akademik, evaluasi capaian visi, misi program studi, workshop untuk peningkatan kompetensi SDM bagi dosen, perbaikan dan pemeliharaan sarpras prodi (laboratorium). “Untuk mempersiapkan semua kebutuhan akreditasi, kami sudah lakukan sejak satu tahun sebelumnya.” jelas Yusran

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Dr. Ismail Sulaiman, S.TP, Maitrise, M.Sc IPU menambahkan bahwa keberhasilan prodi Akuakultur meraih hasil akreditasi Baik Sekali ini adalah berkat kerja keras semua dosen, tendik, dan mahasiswa Akuakultur.

Kolaborasi dan sinergitas semua pihak menjadi kunci keberhasilan tersebut. “Semoga Prodi Akuakultur UTU bisa terus berkembang dan senantiasa mengembangkan diri sehingga mampu menjadi Prodi yang lebih baik lagi,” jelasnya

Mendapat kabar tersebut tentunya membawa kebahagiaan tersendiri bagi seluruh civitas akademik Universitas Teuku Umar. Dihubungi terpisah, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc mengungkapkan kebahagiaannya atas capaian prodi Akuakultur meraih akreditasi Baik Sekali.

“Alhamdulillah capaian Prodi Akuakultur meraih akreditasi baik sekali menambah jumlah prodi di lingkup UTU yang mampu melampaui SNDIKTI yaitu sudah 5 Prodi,” kata M. Aman Yaman

Capaian ini membuktikan kalau kita serius dan mampu untuk memberikan pendidikan dengan mutu yang baik setara dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain.

“Saat ini UTU sudah masuk ke era “pelampauan SNDIKTI menuju Akreditasi Internasional, dengan mid-target minimal meraih akreditasi baik sekali dan unggul dari BANPT/LAMPT minimal dapat tercapai dalam kurun waktu 2024/25 sebanyak > 50% dari prodi yang ada di UTU nantinya,” Pungkas Wakil Rektor I ini (Aduwina Pakeh).

MEULABOH – UTU | Pulau Simeulue di Aceh, yang terletak di Samudera Hindia, merupakan wilayah rawan bencana alam seperti gempa dan tsunami. Selain itu, pulau ini juga memiliki potensi wisata, termasuk pantai indah di Desa Suak Baru, Kecamatan Simeulue Tengah. Namun, tantangan pengelolaan sampah dan kesiapsiagaan bencana masih menjadi masalah utama, sehingga menjadikan desa ini sebagai target Program Kosabangsa yang berfokus pada mitigasi bencana dan pengelolaan sampah.

Desa Suak Baru belum memiliki fasilitas peringatan dini seperti alarm tsunami dan jalur evakuasi yang memadai. Minimnya edukasi dan infrastruktur terkait mitigasi membuat masyarakat kurang siap menghadapi risiko bencana. Di sisi lain, tingginya volume sampah yang dihasilkan wisatawan dan warga setempat masih ditangani dengan metode tradisional, seperti pembakaran dan penguburan, yang berdampak negatif pada lingkungan.

Dalam upaya memberikan solusi, tim Kosabangsa dari UTU yang dipimpin oleh Herri Darsan, ST., MT, berkolaborasi dengan UGM dan pemerintah desa. Mereka membentuk Satgas Bencana, memasang sistem peringatan dini seperti alarm tsunami, menyediakan jalur evakuasi, dan melatih masyarakat melalui simulasi kesiapsiagaan bencana.

Di sisi pengelolaan sampah, tim mendirikan kelompok pengelola sampah pantai yang dilengkapi dengan peralatan pemisahan dan pencacahan sampah. Dengan teknologi daur ulang dan komposting, tim mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis seperti pupuk kompos dan bahan daur ulang plastik.

Program Kosabangsa ini diinisiasi oleh tim Universitas Teuku Umar (UTU) dengan kolaborasi dari UGM. Struktur tim adalah sebagai berikut, Ketua: Herri Darsan, ST., MT – Mengkoordinasikan program, berinteraksi dengan aparat desa, dan bertanggung jawab atas evaluasi kegiatan. Anggota 1: Ir. Yuliatul Muslimah, MP – Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana dan pengelolaan sampah. Anggota 2: Rudi Hermi, M.Si – Mengawasi kelompok Satgas Bencana dan Pengelola Sampah Pantai, serta instalasi sistem peringatan dini.

Tim pendamping dari UGM berperan dalam mendesain alat mitigasi dan memberikan pelatihan teknis, serta mendukung keberlanjutan program. Ketua Pendamping: Eko Agus Suyono – Memastikan alat pendeteksi tsunami berfungsi dengan baik dan mengawasi teknologi mitigasi. Anggota Pendamping 1: R. Wisnu Nurcahyo – Mensosialisasikan cara kerja alat pendeteksi tsunami kepada masyarakat. Anggota Pendamping 2: Adhy Kurniawan – Merancang dan mengembangkan sistem peringatan dini yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Program ini dilakukan melalui beberapa tahapan utama. Yaitu, (1) Sosialisasi untuk Mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana dan pengelolaan sampah. (2). Pelatihan dan Penerapan Teknologi untuk Melakukan pelatihan penggunaan alat mitigasi dan teknologi pengelolaan sampah. (2) Pendampingan dan Evaluasi  untuk Melakukan monitoring dan evaluasi berkala. (3)

Keberlanjutan Program untuk Menguatkan partisipasi masyarakat dan dukungan pemerintah desa untuk manfaat jangka panjang.
Kepala Desa Suak Baru Pak Pak Ahmad Sari menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap Program Kosabangsa yang dilaksanakan oleh tim dari Universitas Teuku Umar dan Universitas Gadjah Mada. Menurutnya, program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana serta menjaga kelestarian lingkungan di kawasan wisata pantai.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh tim Kosabangsa. Program mitigasi bencana dan pengelolaan sampah ini akan sangat bermanfaat bagi warga desa kami, terutama dalam mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana,” ujar Kepala Desa.
Ia juga menambahkan bahwa program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dengan partisipasi aktif masyarakat serta dukungan dari pemerintah desa dan berbagai pihak terkait. Ia juga optimis bahwa kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti UTU dan UGM dapat membuka peluang untuk program-program lain yang bermanfaat bagi desa.

Program ini juga melibatkan mahasiswa dari jurusan Teknik Mesin dan Sumber Daya Akuatik dalam bentuk kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Keberhasilan program ini diukur dari peningkatan kesiapsiagaan masyarakat, pengurangan volume sampah, dan produk daur ulang yang bernilai ekonomis. Di sisi lain, program ini diharapkan turut berkontribusi pada pencapaian SDGs, khususnya Kota dan Komunitas Berkelanjutan (SDG 11) dan Penanganan Perubahan Iklim (SDG 13).

Ucapan terima kasih kepada Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPM-PMP) universitas Teuku Umar dan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DKPM) Universitas Gadjah Mada. (Humas UTU).